Sahabat pelita hati,
KUTIPAN pelita sabda hari ini menyebut nama murid yang dikasihi Yesus. Ini dikisahkan dalam Injil dalam bagian akhir atau penutup dari Injil Yohanes. Umum diterima dan diyakini, yang dimaksud dengan murid yang dikasihi Yesus adalah sang penginjil atau penulis Injil Yohanes. Beberapa kali nama ini memang disebut di dalam kisah di antaranya ia dikisahkan duduk di samping Yesus pada saat perjamuan terakhir. Ia juga dikisahkan bersama-sama dengan Petrus dan berlari lebih kencang hingga tiba di kubur Yesus yang kosong serta yang pertama kali menyaksikan kain kafan yang tertinggal. Namun yang terpenting adalah berkat peristiwa yang ia lihat, Yohanes kemudian menuliskan semua pengalamannya itu dalam sebuah buku yang sekarang kita kenal sebagai injil Yohanes. Inilah warisan tulisan kesaksian iman yang dikenang sepanjang zaman.
Sahabat terkasih,
setiap dari murid Yesus, -tanpa kecuali- memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama yaitu mewariskan nilai-nilai kebaikan dan keutamaan iman dalam keluarga, lingkungan dan di mana pun juga. Setiap jengkal hidup kita harus menorehkan warisan kebaikan itu baik melalui tutur kata dan terlebih dengan perbuatan kita. Dengan kata lain, kita semua memiliki tanggungjawab untuk memberikan kesaksian tentang kebaikan itu dalam hidup sehari-hari.
Memancar indah dan bercahaya batu berlian, berlian istimewa bukan berlian pasaran. Inilah Murid yang dikasihi Tuhan, mewariskan Injil dan ajaran kebenaran.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kis.28:16-20.30-31
Yoh. 21:20-25
Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. (Yoh 21: 20-25)