Menjadi pemimpin hendaknya dimulai dari sendiri, dalam hal-hal kecil maupun komunitas kecil. Seorang pemimpin bisa merubah hal-hal kecil dan biasa menjadi hal besar dan luar biasa. Itulah seorang pemimpin besar.
Demikian ungkap pastor Gerrard Herry Fernandes Pr atau yang akrab disapa Rm Herry dalam materinya sebagai seorang narasumber dalam kegiatan latihan kepemimpinan kepada 40 anak peserta dampingan Lembaga Pengembangan dan Perlindungan Anak (LPPA)Belu TTU Mitra Childfund Indonesia di Aula St. Dominikus emaus Nela, Atambua.
Para peserta yang umumnya para remaja ini berasal dari 17 desa terbagi dari 4 desa di wilayah kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan 13 desa wilayah di kabupaten Belu.
Para peserta pelatihan ini tergabung dalam komisi atau asosiasi anak di 17 desa dampingan LPPA yang terbentuk sejak tahun 2006.
Dalam materinya yang berjudul “Kepemimpinan Kristiani”, Romo Herry mengungkapkan ada beberapa nilai yang ditunjukan dalam kepemimpinan Kristiani yakni mampu mengarahkan, bekerjasama dan membangun tim, memiliki moralitas hidup yang baik, kasih untuk melayani, berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan, memiliki prinsip hidup serta rasa persatuan yang tinggi.
“Jangan menjadi pemimpin yang membawa BOM atau Buat Orang Menderita namun jadilah pemimpin yang membawa BOS atau Buat Orang Sejahtera selalu. Itulah pemimpin sejati” ujar Romo Herry.
Kegiatan kelompok yang tergabung dalam komisi atau asosiasi anak di 17 desa dampingan LPPA ini merupakan sebuah proyek yang dirancang dari anak, oleh anak dan untuk anak. Ini akan menjadi sasaran utama yang harus mendapatkan manfaat pelayanan secara langsung.
Sebagai pemberi materi berikutnya Josep Fransiskus Xaverius Un yang menyampaikan dasar-dasar kepemimpinan dan Public Speaking.
“Jika Anda memiliki cita-cita, artinya Anda memiliki impian dan impian bukan sekedar impian. Impian adalah motivasi untuk mencapai dan kalian harus memiliki impian dan bangunlah impian itu untuk bisa menjadi pemimpin di hari esok” demikian ungkap mantan kepala BKKBN Kabupaten Belu ini yang saat ini menjabat sebagai sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Belu ini.
Di hadapan para peserta, dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Fajar Timur Atambua dan Akademi Keperawatan kabupaten Belu ini membawakan materi dasar-dasar kepemimpinan, public speaking dan teknik memimpin rapat.
Pelatihan kepemimpinan bagi para peserta ini berlangsung selama 2 hari penuh pada tanggal 25 dan 26 september 2012. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih serta membangkitkan nilai-nilai kepemimpinan dalam diri para peserta untuk bisa mengelola komisi atau asosiasi anak yang ada di desa masing-masing dengan memberi pendampingan serta arahan yang tepat yang dibangun oleh LPPA Belu TTU mitra Childfund Indonesia.