Kebijaksanaan, Anugerah Istimewa dari Tuhan

0
113 views
Ilustrasi: Kebijaksanaan. (Ist)

BERKAT ilmu pengetahuan hidup manusia tumbuh berkembang dan mencapai kemajuan. Oleh karena teknologi hidup manusia manjadi jauh lebih mudah.

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan alat untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat.

Di atas keduanya, ada yang jauh lebih penting dan amat manusia perlukan, yakni kebijaksanaan. Ilmu pengetahuan dan teknologi menyejahterakan, sedangkan kebijaksanaan membahagiakan dan menyelamatkan.

Betapa pentingnya memiliki kebijaksanaan.

Kitab Putera Sirakh mengajak merenungkan tentang kebijaksanaan dan upaya dalam mencarinya. Orang mencari kebijaksanaan bukan di bangku sekolah, melainkan lewat sembahyang (Sirakh 51: 13).

Orang memperoleh kebijaksanaan lewat jalan yang lurus dan memasang telinga, yakni mendengarkan Tuhan (Sirakh 51: 15-16).

Orang bijaksana mengarahkan hati kepada kebijaksanaan dan dalam hatinya yang murni dia menemukan kebijaksanaan (Sirakh 51: 20a). Betapa bahagianya orang yang memiliki kebijaksanaan.

Kita hidup dalam masyarakat yang amat membanggakan dan mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi; kerap mengabaikan kebijaksanaan.

Isaac Asimov menulis, “Aspek kehidupan yang paling menyedihkan saat ini ialah fakta bahwa ilmu pengetahuan (science) mengumpulkan pengetahuan lebih cepat daripada masyarakat mengumpulkan kebijaksanaan.”

Akibatnya, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa mengabaikan kebijaksanaan. Manusia tergoda lebih mengandalkan diri sendiri daripada Tuhan, Sang sumber dan pemberi kebijaksanaan. Di sana, ada bahaya orang kehilangan makna hidup.

Kebijaksanaan itu memberikan visi, kemampuan melihat, dan memahami makna serta arah kehidupan. Adakah yang lebih berharga daripada kebijaksanaan?

Ketika diberi kesempatan untuk memohon kepada Tuhan, raja Salomo memohon kebijaksanaan dan Tuhan menganugerahkan itu kepadanya.

Mencari kebijaksanaan, itulah yang pertama-tama mesti manusia usahakan. Tiada harta lebih berharga dalam hidup selain kebijaksanaan.

Itulah yang mendekatkan orang kepada Tuhan, tujuan akhir hidupnya dan membuka matanya untuk dapat melihat kehadiran Tuhan.

Bersama Bartimeus, marilah berdoa, “Tuhan, buatlah aku melihat.” (Markus 10: 51). Niscaya, Yesus, Sang Kebijaksanaan akan memberikannya.

Sabtu, 3 Juni, 2023
PW Santo Karolus Lwanga, dkk, Martir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here