Dies Natalis ke-63 Unika Atma Jaya Jakarta, Prof. Yuda Turana Rektor Baru

0
554 views
Prof, Yuda Turana, rektor baru Unika Atma Jaya Jakarta. (Ist)

PERAYAAN dies natalis Unika Atma Jaya Jakarta ke-63 tanggal 2 Juni 2023 ditandai dengan perkenalan rektor baru.

Maka diperkenalkanlah rektor baru yakni Prof. Yuda Turana. Ia gantikan Prasetyantoko yang telah selesai masa bakti dua periode sebagai Rektor Unika Atma Jaya.

Masyarakat 5.0

Ulang tahun Unika Atma Jaya ke-63 ditandai dengan sebuah tema besar yaitu “Membangun Sumber Daya Manusia Unggul. Bersama Bergerak menuju masyarakat 5.0.”

Sebuah tema yang sangat aktual sekaligus sebuah tantangan besar.

Masyarakat 5.0 merupakan sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi.

Pada era ini, masyarakat diharapkan mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi Industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Bagaimana implementasinya dalam dunia pendidikan?

Biasanya ada tiga hal yang harus dimanfaatkan para pendidik di era society 5.0, antara lain:

  • Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT).
  • Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan.
  • Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Saya yang ikut bergumul dalam Web 3 termasuk Augmented, AI dan Iot merasakan menariknya dunia yang akan kita selami sekaligus tantangan menarik.

Peduli sebagai nilai

Konsep yang demikian besar diperkaya melalui kotbah Romo Kardinal Suharyo dan dibungkus dengan semangat bunga matahari yang mewarnai altar siang ini.

Romo Kardinal Suharyo memberi kotbah sangat menarik. Beliau mengatakan bahwa kita ingin membangun sumber daya manusia unggul dan berbasis teknologi: pertanyaannya manusia seperti apa?

Jawabannya ada di KUPP. Kristinani, unggul dan profesional merupakan jalan.
Yang membedahkan adalah P yang terakhir yaitu Peduli.

Hal ini seturut semangat KAJ yaitu semakin mengasihi, semakin peduli, dan semakin bersaksi

Dalam konteks ini, universitas Katolik dapat menjadi salah satu pelopor tempat yang kaya akan perkembangan teknologi, paham akan kemajuan zaman sekaligus turut mengembangkan nilai nilai kekatolikan seperti memperkuat kadar kemanusiaan yang tinggi, empati dan kepedulian salah satunya.

Makan siang bersama Kardinal dan Rektor Unika Atma Jaya Jakarta yang baru yakni Prof. Yuda Turana (paling kanan). (Ist)

Kecerdasan melalui perkembangan teknologi dan nilai nilai kemanusiaan seperti kepedulian harus bersanding dan beriringan.

Kami percaya Kecerdasan melalui berbagai kemajuan teknologi dapat menjadi cahaya pikiran yang membuka berbagai kemungkinan.

Bunga matahari

Nilai nilai kekatolikan menjadi cahaya hati yang mempu berbicara secara personal kepada setiap orang.

Kecerdasan terutama melalui perkembangan teknologi akan menuntun kita untuk menimbang benar salah secara logika.

Tapi kepedulian menuntun kita tentang kebaikan untuk sesama manusia tanpa melihat perbedaan yang ada seperti agama, suku dan latar belakang budaya.

Bagaimana kepedulian dapat dibangun? Mungkin kita dapat belajar dari bunga matahari yang hari ini begitu nampak di altar.

Ilustrasi – Bunga Matahari by Wiki

Kita tahu bahwa bunga matahari berputar sesuai dengan posisi matahari atau biasa disebut Heliotropisme. Mengikuti gerak matahari dari timur ke barat.

Kuncup bunga matahari dan bunga muda akan menghadap ke timur di pagi hari dan mengikuti matahari saat bumi bergerak di siang hari.

Lalu apa yang terjadi pada hari-hari mendung dan hujan ketika matahari benar-benar tertutup awan ?

Ada yg mengatakan bunga matahari layu atau menoleh ke tanah. Benarkah demikian?

Inilah yang terjadi. Mereka berpaling ke satu sama lain untuk membagikan energi mereka. Kesempurnaan alam luar biasa.

Kita semua menginginkan cahaya dan mencarinya dengan cara yang berbeda: dalam keluarga, teman sekolah komunitas, dan sebagainya.

Tetapi akan selalu ada hari-hari mendung, hari-hari suram seperti situasi virus corona, saat kampus tutup, belajar melalui online, situasi ekonomi yg menurun, banyak plan berantakan dll. Ketika ini terjadi, kebanyakan orang menjadi kewalahan, bersemangat rendah, panik bahkan dapat membuat depresi.

Bagaimana mengikuti contoh bunga matahari yang saling mendukung dan memberdayakan satu sama lain.

Alam memiliki begitu banyak hal untuk kita pelajari dalam membangun semangat kepedulian.

Perayaan Dies Natalies hari ini ditutup dengan tepuk tangan meriah seluruh keluarga besar Atma Jaya ketika Pak Linus mengumumkan Prof. Yuda Turana sebagai Rektor menggantikan Dr Prasetyantoko yang telah menyelesaikan masa baktinya.

Kepemimpinan Prof Yuda Turana dipercaya akan memasuki era baru Unika Atma Jaya yang bergerak menuju masyarakat 5.0

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here