Tana Toraja, Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nazaret Sapak Bayo-bayo dalam Kilasan Sejarah (6)

0
228 views
Lokasi destinasi wisata dan ziarah rohani di Pusat Ziarah Keluarga Kudus Sa'Pak Bayo-Bayo di Sangalla Tana Toraja, Sulsel. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr/Keuskupan Bandung)

DIGAGAS oleh Persekutuan Umat Katolik asal Toraja (Pukat) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cikarang di Jakarta tanggal 9 Juni 2013, dalam temu wicara. Terjadi  usai Misa Syukur 75 Tahun Gereja Katolik di Toraja.

Digagas sebagai persembahan untuk kampung halaman dan Gereja, tapi mimpi itu baru terwujud lima tahun sesudahnya. Terjadi dalam momen rangkaian Perayaan Syukur 80 Tahun Gereja Katolik di Toraja, saat peresmian Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nazaret Sa’pak Bayobayo oleh Uskup Keuskupan Agung Makassar (KAMS) Mgr. John Liku Ada’ dan Bupati Tana Toraja tanggal 3 Juli 2018.

Daftar usulan

Dalam ide awal, tempat ziarah yang akan dibangun mirip di tempat lain, yaitu berupa gua Maria, ditambah keunikan ciri lokal Toraja. Setelah panitia dibentuk, panitia mendata calon lokasi, membuka dan menerima usulan lokasi.

Salah satunya adalah Sa’pak Bayo-bayo (SBB) yang diusulkan oleh Uskup KAMS Mgr. John Liku Ada’.

Setelah survei ke SBB dan lokasi lain, lalu membuat penilaian, panitia memutuskan SBB sebagai lokasi terbaik. Jauh mengungguli lokasi lain, SBB memenuhi semua kriteria penentuan lokasi yang dibuat panitia.

Dalam literasi yang menyertai usulan SBB (Sa’pak Bayo-bayo: Sebuah Kisah Karya Penyelamatan Tuhan, John Liku Ada’, 2014), visi dan misi SBB sebagai tempat ziarah umat Katolik terurai lengkap: masuklah unsur lokalitas berciri Toraja yang mesti kuat, karena lokasi pembangunan di Toraja.

Keutamaan Keluarga Kudus Nazaret

Dibingkai dalam figura panggilan Mgr. John Liku Ada’, SBB sangat sesuai dibangun menjadi tempat devosi kepada Keluarga Kudus Nazaret.

Di SBB, peziarah diharapkan dapat menimba banyak keutamaan hidup berkeluarga dengan meneladani kehidupan Keluarga Kudus di Nazaret.

Antara lain lewat doa dan renungan di diorama Peristiwa Gembira di SBB, peziarah akan mendalami spiritualitas yang dihidupi oleh Bunda Maria dan Santo Yosef dalam hidup berkeluarga mereka bersama Yesus.

Dan, yang kini menjadi salah satu daya tarik penting bagi banyak peziarah: melalui Refleksi atau Renungan Jalan Salib “Eco-Fam” (ecology & family) Sa’pak Bayo-bayo, peziarah diajak menemukan makna salib dan kebangkitan Yesus. Dengan memakai bahan renungan dari fitur alam dan budaya Toraja yang dijumpai, ketika berjalan menyusuri via dolorosa Sa’pak Bayo-bayo.

Harapannya, sepulang berziarah ke Sa’pak Bayo-bayo, peziarah mejadi agen pembangun harmoni dalam keluarganya masing-masing. Dampaknya meluas, kedamaian semakin tercipta di dunia.

Harmoni dalam keluarga menjadi penentu harmoni di dalam lingkungan, harmoni dalam masyarakat, harmoni di dunia.

“Mengembangkan sebuah tempat ziarah Keluarga Kudus bernuansa khas Toraja demi membawa pesan kepada dunia: Harmoni Semesta Berbasis Keluarga,” demikian kesimpulan Mgr. John Liku Ada’ dalam Sinopsis Bakal Tempat Ziarah ”Keluarga Kudus” Bernuansa Khas Toraja di Sa’pak Bayobayo (John Liku Ada’, 2015).

Dalam konteks itu pula, Sa’pak Bayo-bayo sebagai tempat devosi kepada Keluarga Kudus merupakan bagian dari tanggapan providensial terhadap dua masalah global dan berkelanjutan yang melanda dunia dewasa ini, ekologi dan keluarga, dua isu yang telah menjadi fokus keprihatinan pastoral Paus Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus.

Kini, tempat ziarah milik KAMS Sa’pak Bayo-bayo mulai dikunjungi semakin banyak peziarah. Semuanya itu bisa terjadi berkat kuasa Tuhan melalui pelayanan banyak pihak: klerus dan umat.

Ayo ke Sa’pak Bayo-bayo, sebuah tempat ziarah yang masih terus dalam proses pengembangan  sebagai destinasi wisata terpadu -wisata rohani, wisata alam, dan wisata budaya khas Toraja– sebagai kekayaan dan sumbangan Gereja Lokal Keuskupan Agung Makassar kepada Gereja Universal dan dunia. (Berlanjut)

Baca juga: Menemukan (Kembali) Keluarga di Sapak Bayo-bayo Toraja (5)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here