Sahabat pelita hati,
DOA “Bapa Kami” adalah doa agung ajaran Tuhan Yesus. Mengapa Ia mengajarkan doa ini? Konon, munculnya doa ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan orang-orang kristen (kala itu) yang berdoa dengan kata-kata yang panjang dan bertele-tele, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Harus diingat, asal-usul orang kristen terdiri dari kelompok, yakni
(1) orang-orang yang semula beragama Yahudi kemudian menjadi Kristen Yahudi dan
(2) orang-orang non Yahudi atau orang kafir yang kemudian menjadi kristen.
Kelompok kedua ini berasal dari orang-orang Yunani yang semula menyembah dewa-dewi. Konon, mereka terbiasa berdoa kepada Dewa-Dewi dan harus mengunakan kata-kata yang panjang. Sedapat mungkin kata-katanya menarik dan diucapkan secara keras untuk merayu atau terkadang untuk membangunkan Dewa-dewi yang tidur. Nah, ketika mereka sudah menjadi kristen, kebiasaan dan cara berdoa seperti ini masih dibawa serta. Karenanya, Tuhan mengingatkan para murid agar berdoa dengan kata-kata yang singkat dan padat sebab Tuhan tahu apa yang menjadi isi hati mereka.
Sahabat terkasih,
Rumusan doa Bapa kami amatlah singkat namun padat dan lengkap, bukan panjang dan bertele-tele. Semoga kita mampu menghayati doa Bapa Kami yang kita.ucapkan setiap hari, sambil tetap selalu menyandarkan hati kepada Dia, Bapa dan pelindung kita. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Peninggalan nenek moyang kita, beragam ramuan jamu, jangan lupa meminumnya, agar sehat badan dan raga. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, di bumi seperti di surga.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
2Kor. 11: 1-11
Matius 6:7-15
Dan dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Mat.6:7-15)