Lemparkan Batu ke Danau

0
254 views
Mereka mengambil batu untuk melempari-Nya, by Vatican News

Puncta 27.06.23
Selasa Biasa XII
Matius 7: 6. 12-14

SEORANG bapak mengajak keluarganya berwisata di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan. Mereka duduk di atas tikar di pinggir danau dan berteduh di bawah pohon rindang. Waktu itu air permukaan danau sangat tenang.

Bapak itu berkata kepada anaknya, “Nak coba lemparkan batu ini ke tengah danau.”

Anaknya mengikuti perintah bapaknya, tanpa mengetahui maksudnya. “Apa yang kau lihat?” tanya bapaknya.

“Ada lingkaran gelombang menuju ke tepian sini pak,” jawab anaknya.

“Coba, lemparkan yang lebih besar lagi,” perintah bapaknya. “Gelombangnya makin besar menuju kemari,” teriak anaknya.

“Apa yang kamu perbuat untuk orang lain, suatu saat akan kembali kepadamu sendiri. Itulah pelajaran hidup untukmu hari ini,” kata bapaknya.

“Kalau kamu melempar kerkil kecil, gelombangnya juga kecil. Kalau kamu melempar batu yang besar, gelombangnya kembali ke sini juga besar,” lanjutnya.

“Kalau kamu ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain, maka lakukanlah kebaikan sebanyak mungkin. Sebaliknya jika kamu berbuat jahat kepada orang, nanti kejahatan akan menimpa kamu.”

Bapaknya menyimpulkan.

Hari ini Yesus memberi kotbah kepada orang banyak di bukit. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka,” kata Yesus.

Jika kita ingin dihormati orang lain, maka hormatilah orang-orang di sekitarmu. Kalau kita tidak ingin disakiti orang, maka janganlah menyakiti mereka.

Riak gelombang yang terjadi karena apa yang kita lemparkan, akan kembali ke arah kita lagi. Itulah hukum alam yang terjadi.

Siapa yang menanam kebaikan, akan memetik buah kebaikan. Tetapi jika kita menaburkan hal-hal yang buruk, nanti kita akan menerima hasil yang buruk itu.

Orang Jawa bilang, “Wong urip iku bakal ngundhuh wohing pakarti.” Orang hidup itu akan memetik hasil apa yang telah dilakukannya.

Orang yang menanam kebaikan dimana-mana, ia akan mempunyai banyak saudara. Kebaikan akan selalu mengikutinya di mana pun dia berada.

Menabur angin menuai badai,
Melanda rumah hancur semua.
Kalau kita ingin hidup damai,
Taburlah kebaikan dimana-mana.

Cawas, terus menanam kebaikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here