Di antara Anda pasti ada yang pernah atau masih sedang mengalami masalah dimana keinginan atau rencana yang Anda buat tak kunjung terwujud. Keadaan sangat jauh dari harapan, padahal Anda telah berusaha sangat keras.
Lalu Anda mulai berpikir, mungkin sudah menjadi nasib, garis tangan atau takdir? Dan jawabannya mungkin ya mungkin juga tidak; siapa tahu ada masalah di pikiran bawah sadar Anda.
Anda sudah tahu adanya dua jenis pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dan Anda pun sekarang tahu bahwa pikiran bawah sadar menurut penelitian memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pikiran sadar.
Hasil riset pakar cognitive neuroscience itu oleh para praktisi hipnoterapi klinis dibuktikan kebenarannya. Hampir seluruh kasus bersumber dari data yang tersimpan di pikiran bawah sadar. Hanya sebagian sangat kecil yang merupakan kasus dengan penyebab baru (present issue). Artinya, boleh kita punya rencana dan keinginan, namun bila pikiran bawah sadar tidak mendukung maka hasilnya adalah kegagalan.
Sebagai contoh, ada seorang wanita berwajah manis, santun, penghasilan lumayan, punya keahlian istimewa, sangat ingin punya suami. Ia rajin berdoa tengah malam dan melakukan berbagai ritual agar jodohnya datang. Ada lagi wanita cantik bertubuh indah, kaya, kariernya sukses, pergaulannya luas, dan berusaha secara serius memiliki suami. Dan beberapa contoh serupa lainnya.
Di Jakarta yang penuh dengan kaum pragmatis dan materialistis, mestinya secara logika mereka tidak kesulitan mendapatkan pasangan. Nyatanya, meskipun sudah berusaha keras, dibantu sahabat dan sanak saudara melalui upaya perjodohan, bahkan ada yang “menurunkan persyaratannya” toh mereka tak kunjung bersuami hingga usia hampir 40, lebih dari 40 bahkan ada yang lebih dari 50 tahun.
Mengapa? Ternyata semua wanita tersebut memiliki “program yang tidak mendukung” di pikiran bawah sadarnya. Ada yang mendapat imprint dari ibu bahwa punya suami itu bikin susah, ada yang punya believe laki-laki baik hanya ayahnya, ada yang mendapat imprint untuk mandiri dan survive seperti ibunya (yang hidup sendiri), dan lain-lain termasuk meyakini kutukan sang kakek.
Sekuat apa pun mereka berusaha, hasilnya tidak seperti yang diharapkan karena pikiran bawah sadar tidak mendukung. Ingat, pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang dahsyat, karena dia 9 x lebih kuat dibanding
pikiran sadar.
Dari sini kita belajar, hendaknya kita tidak gampang dan semena-mena melemparkan “tuduhan” terhadap Tuhan dengan menganggap setiap kegagalan, ketidakberuntungan, kesialan atau penderitaan yang dialami sebagai nasib atau takdir yang dikehendakiNYA. Siapa tahu sumber masalahnya ada di pikiran bawah sadar.
Yth.
Mba Maria Theodora Widya Saraswati
di
Tempat
Mau tanya apakah sy masih punya harapan dan cita-cita untuk bisa berbahagia layaknya seorang perempuan, yang mendambakan seseorang agar bisa melindungi, menyayangi saya dan mencitai saya sampai akhir hayat, tapi hinga sekarang diusia saya yang sudah berkepala empat lebih belum juga dikarunia seorang teman hidup/suami sebagai pendamping hidup yang satu iman. Akan tetapi hingga saat ini Tuhan Allah belum memberikan yang terbaik untuk hidup saya, tapi saya selalu mengucap syukur atas anugerah yang diberikan dalam hidup saya selalu bahagia dengan hidup kesendirian.
Tapi lama kelamaan saya ingin atau mendambahkan hal itu terjadi untuk mendapatkan pendamping hidup yang seiman.
Saloom
Siska
Mbak Siska yang baik,
Pertanyaan Anda: “… apakah sy masih punya harapan dan cita-cita untuk bisa berbahagia layaknya seorang perempuan…” tentunya yang bisa menjawab adalah Anda sendiri.
Sekarang, baca pertanyaan saya berikut ini, jawab cepat jangan mikir!
* Apakah Anda masih punya cita-cita untuk menikah?
* Apakah Anda masih punya harapan untuk menikah?
* Apakah Anda yakin hidup lebih bahagia dengan menikah?
Jawabannya ya atau tidak? Anda sudah mendapatkan jawabannya.
Karena saya hipnoterapis, bukan paranormal, maka saya tidak dapat memastikan mengapa Anda belum bertemu pasangan yang diharapkan. Apakah Tuhan belum memberi? Ataukah Tuhan sudah memberi namun Anda tolak karena tidak sesuai kriteria yang Anda tetapkan? Ataukah, karena pikiran bawah sadar Anda tidak mendukung cita-cita bersuami itu?
Hipnoterapi bisa membantu Anda menemukan sendiri jawaban dan solusinya.
Salam hangat,
Widya
Yth Mba Maria Theodora WS
Saya sejak kecil sering menentang bapak saya yang selalu mengingatkan bahwa hidup tanpa banyak uang ( harus jadi orang kaya) tidak membahagiakan.
Waktu menikah saya memilih calon saya karena dia beriman yang sama tetapi hanya menjadi dosen diUnika yang hasilnya pas2an tidak bisa membiayai keluarga. Karena memang membutuhkan uang untuk menhidupi keluarga saya bekerja di pabrik farmasi yang memberikan hasil lumayan.
Suami saya kemudian jadi PNS yang lagi2 tidak ada uang.
Setelah anak2 lepas saya ingin melakukan pekerjaan pelayanan dibidang profesi saya yaitu Apoteker diapotek. Ternyata pada tahun2 pertama masih baik tetapi setelah berkaryaa 15 tahun nilai2 profesi ambruk yang ada tinggal dagang. Yang masih mau mempertahankan nilai2 etika tergilas habis sehingga hanya cukup untuk makan saja.
Pertanyaan saya apakah hipnotherapi bisa membantu saya menemukan jalan keluar sehingga saya bisa memperoleh pelanggan yang lebih banyak?.
Apakah karena sikap yang keliru terhadap uang saya tidak mendapat cukup rezeki?.
Mohon nasehat Mba Theodora Terim kasih.
Salam hangat
TheresiaP