Anugerah dan Hikmah Perbedaan

0
417 views
Petrus dan Paulus by ist

Kamis 29 Juni 2023.

Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus

  • Kis. 12:1-11.
  • Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9.
  • 2Tim. 4:6-8,17-18.
  • Mat. 16:13-19

PERBEDAAN merupakan keniscayaan sebagai cara Tuhan memberikan anugerah kepada manusia.

Setiap manusia dari hal paling kecil memiliki perbedaan baik secara alamiah, sosial, maupun kultural.

Perbedaan mengajarkan manusia tentang karakter saling ketergantungan (interdepedensi) dan saling melengkapi.

Manusia memang tidak sempurna, tetapi manusia bisa saling menyempurnakan karena adanya perbedaan. Itulah anugerah dan hikmah perbedaan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.”

Hari ini kita merayakan Hari Raya Petrus dan Paulus, mereka adalah dua pribadi yang berbeda dipanggil untuk membangun Gereja.

Petrus dan Paulus merupakan pribadi yang berbeda asal-usul, watak serta kepribadian, sikap dan tindakan mereka.

Namun perbedaan tersebut bukan menjadi halangan bagi mereka untuk mewujudkan dan menumbuhkembangkan iman yang sama.

Justru perbedaan tersebut menjadi anugerah besar bagi Gereja untuk menumbuhkembangkan iman dan kehidupan Gereja.

Sejak awal mula, Gereja menghormati kedua rasul ini secara bersama-sama. Mereka berdua dianggap sebagai sokoguru Gereja.

Iman mereka menjadi dasar, kekuatan dan arah hidup Gereja.

Iman yang telah mereka hayati telah menjadi bukti nyata dan kekuatan bagi Gereja.

Iman mereka telah mempersatukan semua perbedaan dan bahkan menjadikannya sebagai daya Allah yang menyelamatkan.

Tuhan Yesus tidak hanya memilih dan mengutus mereka, melainkan Ia menyertai dan memberi kekuatan kepada mereka.

Ketika menghadapi penganiayaan terhadap jemaat dan ditangkap, Petrus diselamatkan oleh Tuhan:

“Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi”

Demikian pula Paulus, ketika kematiannya mendekat, ia mengalami pendampingan dan kekuatan Tuhan: “Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.

Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga”

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku bisa hidup dalam perbedaan dengan sesama?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here