Anda telah semakin memahami adanya program di dalam pikiran, dan program yang tersimpan di bawah sadar bisa saja merupakan program keliru atau program yang tidak mendukung rencana dan keinginan kita. Artinya, tidak semua isi pikiran bawah sadar sesuai arah dan cita-cita hidup kita.
Isi pikiran bawah sadar memang terbagi dalam dua kategori, yaitu program yang positif dan program yang negatif. Program positif akan secara luar biasa mendukung kita meraih kesuksesan, sedangkan program negatif akan secara sukses membawa kita pada kegagalan.
Masalahnya, kebanyakan orang tidak tahu dan tidak menyadari bahwa di pikiran bawah sadarnya tersimpan program yang negatif. Karena itu hal-hal yang mereka usahakan untuk keluar dari masalah tidak menyentuh akarnya, sehingga wajar bila kesuksesan tak kunjung tiba.
Berusaha dalam konteks meraih sukses itu biasanya dilakukan dengan mengatasi simptom atau gejala dan memperbaiki (memodifikasi) perilaku, selain ditanamkan berbagai motivasi dan sugesti yang diharapkan dapat memicu dan memacu mereka mengejar cita-cita.
Misalnya, orang yang tidak bisa tidur diberi obat tidur, orang yang sakit lambung diberi obat lambung, orang yang gulanya tinggi diberi obat penurun gula, orang yang terkena kanker dioperasi, dan sebagainya.
Orang yang tak kunjung mendapat jodoh disarankan bergaul. Orang yang pemarah diberi latihan kesabaran. Orang yang phobia diminta melawan aspek yang ditakuti. Orang yang kecanduan disarankan menjauhi lingkungan dan benda yang membuat ketagihan. Orang yang takut bicara di depan umum dilatih bergaul dan bicara di depan orang banyak. Dan sebagainya dan seterusnya.
Tapi masalahnya adalah mengapa orang mengalami phobia, pemarah, kecanduan, takut bicara di depan umum dan kesulitan menemukan jodoh? Apa penyebab yang sebenarnya? Tidak tahu. Mengapa tidak diketahui? Karena tidak dicari. Kalaupun sudah dicari biasanya sulit bahkan tidak ditemukan. Kok bisa? Ya, karena penyebabnya tersimpan di pikiran bawah sadar.
Sementara itu modifikasi perilaku yang disarankan ada di level pikiran sadar. Demikian pula simtom berupa penyakit fisik, biasanya gangguan sakit tetap ada bila obat tidak diberikan. Lama kelamaan dosis obat semakin tinggi, kadang pula tumor, kista, kanker yang telah dioperasi tumbuh lagi.
Jadi? Bila penyebab sakit, gangguan perilaku atau akar masalah ada di bawah sadar, maka mereka harus ditemukan dan dibereskan di level pikiran bawah sadar pula. Bila tidak? Simptom akan terus ada; kecuali Allah yang turun tangan.