Mengapa Tuhan Membiarkan Orang Jahat Tetap Hidup?

0
558 views
Kejahatan dibiarkan supaya bertobat

Bacaan 1: Keb 12:13. 16-19

Bacaan 2: Rm 8:26-27

Injil: Mat 13:24-43

Saat membaca berita-berita baik di Televisi maupun media lainnya, pernahkah menghitung berapa banyak berita kejahatan terjadi setiap hari? Jenis kejahatannya biasanya berulang, itu-itu saja dan pelakunya pun dijebloskan ke penjara.

Pertanyaannya, kenapa jenis kejahatannya berulang (tidak jera/ kapok)?

Tidak sedikit korbannya adalah orang-orang yang baik (minimal menurut pendapat saya). Sehingga timbul pertanyaan berikutnya, mengapa Tuhan ‘seolah membiarkan’ kejahatan-kejahatan itu terus terjadi?

Melalui bacaan injil hari ini, kita menemukan jawabannya.

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Kejahatan ‘sengaja dibiarkan’ dan tumbuh bersama kebaikan. Dalam konteks ini, Tuhan Yesus sebetulnya ingin menjelaskan makna “Kerajaan Surga” dalam tiga perumpamaan:

  • Tabur benih
  • Biji sesawi, meski kecil namun nantinya mampu menjadi pengayom
  • Ragi yang mengkhamirkan seluruh adonan

Dalam perumpamaan tabur benih baik, kita melihat betapa Allah mengajarkan kesabaran tanpa batas. Ia membiarkan kejahatan hasil benih Iblis tumbuh bersama kebaikan, dengan harapan orang jahat itu mau bertobat sebelum “Penghakiman Akhir Zaman”. 

St. Hieronimus menjelaskan:

“…Tapi antara gandum dan lalang, ketika masih berupa batang daun, sebelum batang itu menampakkan bulirnya, keduanya sangat mirip. Dan tak ada atau sedikitlah perbedaan antara keduanya.”

Demikian juga manusia jika dilihat secara fisik saja, semuanya sama saja antara orang baik dan jahat. Sehingga Tuhan mengajarkan agar tidak gegagah menghakimi satu sama lain. Biarkanlah penghakiman itu menjadi milik Allah di akhir zaman nanti.

Seperti dikatakan penulis Kitab Kebijaksanaan:

“Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu, bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Kauberikan kesempatan untuk bertobat apabila mereka berdosa.”

Rasul Paulus mengingatkan senantiasa berdoa kepada-Nya, agar iman tetap terjaga kuat. Namun, berdoa itu tidak mudah sebab kita berbicara dengan Tuhan. Tapi ia meneguhkan bahwa Roh Kudus akan berdoa untuk kita dengan kata-kata keluhan yang tak bisa terucap lagi.

Pesan hari ini

Apakah kamu pernah menjadi ilalang bagi orang lain?

Tuhan membiarkan kejahatan tetap terjadi, untuk memberi kesempatan bertobat. Gunakan kesempatan itu.

“Jika manusia masih tetap jahat dengan adanya agama, bagaimana lagi jika tidak ada agama?”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here