Alumnika UI dan KMK UI Ambil Bagian dalam Program Merawat Sungai Ciliwung

0
47 views
Alumnika UI dan KMK UI Ambil Bagian dalam Program Merawat Sungai Ciliwung. (Alumnika UI)

TELAH banyak pemikiran, upaya dan forum mendiskusikan tentang bagaimana cara berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan hidup. Salah satunya dengan mengadakan Hari Konservasi Alam Sedunia.

Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai organisasi pemerhati alam terus menerus melakukan perubahan; agar ekosistem kehidupan terus berjalan dengan baik.

Berkaitan dengan kepedulian terhadap alam lingkungan, Alumni Katolik Universitas Indonesia (Alumnika UI) dan Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Indonesia (KMK UI) melakukan program Merawat Sungai Merawat Semesta (MSMS), Sabtu, 29 Juli 2023. Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Konservasi Alam Sedunia.

Program ini didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).

Mengambil lokasi di seputaran Sungai Ciliwung, Pasar Minggu, Alumnika UI, KMK UI beserta para mitra organisasi pencinta alam lainnya melakukan penanaman pohon di bantaran tepi sungai; juga menebar bibit-bibit ikan di Sungai Ciliwung.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Alumnika UI Mathilda AMW Birowo mengemukakan, merawat lingkungan bukanlah tugas pemerintah semata, namun juga tanggungjawab bersama.

“Strategi Pentahelix perlu kita terapkan dengan melibatkan para pemangku kepentingan yakni pemerintah, masyarakat, media, pelaku usaha, dan akademisi.

Program MSMS juga merupakan kegiatan di mana kami mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam hal ini terkait dengan penerapan Ekonomi Hijau.”

Penanaman simbolis pohon kopi di bantaran tepi Sungai Ciliwung. (Alumnika UI)

Hal ini juga selaras dengan strategi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.  

Kepala Sub Direktorat Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, Direktorat Pengendalian Pencemaran Air, Drs. Witono, dalam sambutannya sebelum melakukan penanaman pohon kopi simbolis, mengatakan berikut.

“Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup maka perlu dilakukan kolaborasi dan kegiatan yang berkesinambungan, juga komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat serta para pemangku kepentingan lainnya.

Kerjasama dengan pelaku usaha misalnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). KLHK RI akan senantiasa mendukung upaya-upaya dari komunitas guna merawat lingkungan dan alam semesta.”  

Sementara, Ketua KMK UI Justin Heumasse, mewakili generasi muda menegaskan komitmennya terus mengembangkan dan mengajak kawan-kawan mahasiswa merawat alam lingkungan melalui program-program berkesinambungan.

“Program MSMS ini merupakan kelanjutkan dari kegiatan tanam Mangrove yang telah kami lakukan di tahun 2022 di area Pantai Indah Kapuk. Program ini juga terlaksana berkat dukungan dari KLHK RI, untuk itu kami mengucapkan terimakasih,” ungkapnya.

Bantaran Sungai Ciliwung di sekitaran Pejaten, Pasar Minggu

Program MSMS ini berlokasi di Jakarta Selatan, wilayah Gema Bersuci.

Haji Royani adalah sosok yang mendirikan Komunitas Gema Bersuci, bertujuan menjaga dan merawat lingkungan khususnya yang ada di bantaran sungai Ciliwung.

Selain itu, ia juga melakukan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, penelitian di bidang ilmu pengetahuan, melakukan studi banding dan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Bersama Haji Royani (kaos hijau), tokoh pemerhati lingkungan di sekitaran bantaran Sungai Ciliwung di Pejaten, Jakarta Selatan. (Mathilda)

Dalam presentasinya, Haji Royani mengutarakan berikut.

“Hal pertama yang dilakukan yaitu mengubah perilaku masyarakat terhadap fungsi lingkungan hidup dan sampah.”

Berdasarkan ini, Gema Bersuci menutup lokasi pembuangan sampah liar di bantaran Sungai Ciliwung area Jakarta Selatan yakni daerah Pejaten Timur yang dilakukan sejak 2011.

Selanjutnya penghijauan bantaran sungai dilakukan agar program Gema Bersuci berkelanjutan. 

“Kami bekerjasama dengan beberapa komunitas, instansi pemerintah dan swasta dalam program penghijauan di kawasan bantaran Sungai Ciliwung. Termasuk saat ini bersama kaum akademisi dari Universitas Indonesia,” jelasnya.

Penerima penghargaan Local Heroes ini lahir di bantaran Kali Ciliwung. Ia seorang pensiunan ASN BUMN.

Tahun 2009, Haji Royani mendirikan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Gerakan Masyarakat Bersih Sungai Ciliwung (Gema Bersuci).

Konsistensi dan keseriusan dari H. Royani lah yang kemudian menjadikan Gema Bersuci sebagai Yayasan Komunitas Gema Bersuci tahun 2018.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here