Pelita Hati: 26.08.2023 – Sejenak Bijak: Turutilah Ajarannya, Bukan Perbuatannya

0
458 views

Sahabat pelita hati,

KINI Tuhan memberikan nasehat kepada para murid dan orang-orang yang mengikuti-Nya agar bijak dalam bersikap dan bertindak, terutama terhadap orang Farisi dan ahli Taurat. Nasehatanya sungguh lugas dan tajam, singkatnya: “Turutilah ajarannya tetapi jangan perbuatan atau perilakunya.” Mengapa harus dituruti ajarannya? Karena yang diajarkan orang Farisi dan para ahli Taurat adalah kita Taurat yang memuat patokan dan hukum yang harus ditaati oleh orang Yahudi pada waktu itu. Dengan kata lain, ajaran Taurat yang merupakan warisan hukum Musa itu pada dasarnya mengajarkan hal-hal yang pantas dihayati dan dituruti. Namun mereka (orang Farisi dan ahli Taurat) banyak yang mengajarkannya tetapi mereka tidak melakukannya. Di sinilah titik soalnya.

Sahabat terkasih,

Jika kini Tuhan mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi memang sudah layak dan pantas. Mereka yang menyebut diri  pewaris hukum Musa itu, sangat faham dan fasih dalam memahami hukum Taurat dan mengajarkannya kepada khalayak. Sayangnya, hidup mereka tidak sesuai dengan isi dan ajaran yang mereka ajarkan. Apalagi mereka senang mendudukkan dirinya “lebih tinggi” dari yang lainnya karena merasa diri sebagai pewaris tunggal hukum Musa. Oleh karena itu Tuhan menginginkan para murid-Nya untuk menjadi pribadi yang tidak hanya pandai berkata-kata dan berwacana tetapi terampil dalam perbuatan nyata. Yesus menghendaki para murid mengambil sikap sebagai pelayan atau pengabdi, yang menempatkan sesama (yang kita layani) sama alias duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Semangat hidup seperti inilah yang harus dihidupi oleh setiap murid Tuhan. Semoga kita mampu mengambil semangat hidup sebagai pelayan dalam tugas dan pangglian hidup kita masing-masing. Janganlah menjadi seperti Farisi dan ahli Taurat. Berkah Dalem.

Walau berulang kali hinaan menderanya,
tak sekalipun ingin membalasnya.
Turutilah ajarannya,
bukan perbuatannya.
Melati di Jayagiri lagu indah yang mengagumkan,
apalagi Bimbo yang mendedangkan.
Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan,
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Rut. 2:1-3,8-11;4:13-17

Matius 23:1-12

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:  “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.

Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Mat.23:1-12)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here