Bacaan 1: Yes 56:1.6-7
Bacaan 2: Rm 11:13-15. 29-32
Injil: Mat 15:21-28
Saat mendengar kata cemburu, biasanya hal itu dikonotasikan negatif, padahal bisa juga positif.
“Dalam beberapa hubungan, sedikit kecemburuan adalah hal yang wajar, sementara dalam hubungan itu menyebabkan dinamika toxic,” demikian seorang pakar psikologi mengatakan.
Cemburu muncul karena kamu kuatir kehilangan pasangan. Emosi positif yang berkembang menjadi ketakutan lalu berkembang menjadi cemburu. Suatu perasaan yang sebenarnya manis jika dipikirkan, kamu perlu komitmen yang lebih kuat.
Cemburu juga bisa karena iri hati namun menyehatkan bagi hubungan jika ditangani dengan cara yang bijaksana.
Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat Roma, bahwa Allah telah membuat “Bangsa Terpilih” menjadi cemburu karena iri hati “Keselamatan” dari-Nya telah dibagikan kepada bangsa-bangsa asing yang tidak mengenal-Nya.
Bangsa Israel dipilih Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain mengenal-Nya. Namun mereka menolak karena memahami “Rencana Keselamatan Allah” yang keliru. Menganggap bahwa seseorang hanya bisa diselamatkan jika mentaati dan melaksanakan Hukum Taurat.
Padahal, keselamatan hanya dapat diperoleh dengan mentaati dan mengikuti Yesus Kristus (Rm 10:6-13).
“ Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.”
Demikian harapan Rasul Paulus, agar bangsanya bisa sadar lalu bertobat melihat “Keselamatan” yang diterima oleh bangsa-bangsa lain.
Keselamatan itu universal juga didukung nubuat Nabi Yesaya,
“Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”
Warta “Keselamatan Allah” pertama-tama memang harus diberikan kepada Bangsa Israel. Kemudian bangsa itu akan diutus-Nya mewartakannya kepada bangsa-bangsa asing. Hal ini tersirat dalam percakapan Tuhan Yesus dengan wanita Kanaan dari Siro Fenisia.
“Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Roti (injil, warta gembira) harus terlebih dahulu diberikan kepada anak-anak (Bangsa Israel), yang kemudian mereka akan memberikannya kepada bangsa-bangsa asing (=anjing).
Pesan hari ini
Bangsa Israel dibuat cemburu agar makin mencintai-Nya.
“Keselamatan itu Universal”, Tuhan memberikannya bagi semua orang yang mau bertobat dan melaksanakan kehendak-Nya.
“Cemburu bukan berarti dia tak mempercayaimu. Dia hanya takut kehilangan dirimu.”