Kebenaran Itu Pahit

0
419 views
Ilustrasi - Semangat kebenaran. (Ist)

Rabu, 20 September 2023

  • 1Tim. 3:14-16.
  • Mzm. 111:1-2,3-4,5-6.
  • Luk. 7:31-35.

KATA orang, kebenaran itu pahit. Tentu saja pahit bagi para pelaku kesesatan.

Kebenaran itu menguliti penyesat dan kesesatan sampai ke akar.

Maka cara untuk membungkam kebenaran adalah dengan menutupinya.

Tidak sedikit orang yang mengaburkan kebenaran penyebaran berita yang menyesatkan.

Masyarakat kini dijejali dengan hoaks semasif mungkin sehingga kesesatan yang disebarkan itu diterima sebagai kebenaran.

Yang salah diterima sebagai kebenaran. Kebenaran palsu. Dan atas cara demikian, para pelaku kesesatan berhasil menutup kebenaran untuk sementara waktu.

Dalam kesementaraan waktu itu, mereka mengenyam aneka keuntungan tertentu yang menjadi targetnya.

Banyaknya berita bohong membuat kita harus pintar memilih berita yang benar, baik dan membawa kedamaian.

Ahli Taurat dan orang-ornag Farisi menolak pewartaan Yohanes Pembaptis tentang Yesus.

Mereka menutup hati bagi Yesus padahal Yesus tidak melakukan apapun yang mengancam atau merusak kehidupan mereka.

Justeru sebaliknya perkataan dan perbuatan-Nya membawa pembaharuan hidup, penyembuhan dan keselamatan. Pengajaran-Nya adalah kebenaran.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.

Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan.

Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum,”

Banyak orang menolak Yohanes dan Yesus karena alasan yang sangat manusiawi.

Mereka tidak melihat apa yang Yohanes dan Yesus lakukan.

Mereka hanya melihat apa kata Taurat dan bagaimana melakukannya tetapi lupa perjuangan Yesus untuk mengasihi sampai tuntas.

Mungkin saja anda dan saya juga termasuk orang-orang yang menolak Yesus dan sesama kita.

Katanya kita ini pengikut Kristus tetapi suka membenci dan menolak orang lain.

Mari kita berusaha untuk melihat hal-hal positif di dalam diri sesama manusia dan jauhilah kebiasaan dengan hanya melihat hal-hal negatif dalam diri sesama.

Orang yang hidupnya suka mengkritik orang lain adalah pribadi yang tidak sempurna.

Mari kita berusaha untuk menjadi pribadi yang berguna atau bernilai bagi sesama.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku terbuka bagi orang yang membawa kebenaran dan meluruskan sikap serta perilakuku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here