Pelita Hati: 03.10.2023 – Mengalahkan Kekerasan dengan Kelembutan

0
530 views

Sahabat pelita hati,

HIDUP Yesus berakhir di Yerusalem. Hingga mendekati masa Ia harus menuju Yerusalem, selalu saja ada beragam tantangan dan hinaan yang membuat Tuhan harus bersabar dan menahan diri. Kali ini Ia mengajari para murid bagaimana harus tetap membawa diri dan mengendalikan hati. Ketika Yesus dilarang melewati daerah Samaria,  Yohanes dan Yakobus memilih cara kekerasan untuk menghalau mereka. Tetapi cara itu bukan yang dipilih Tuhan. Yesus mengambil cara tak lazim, yaitu memahami kekerasan hati orang Samaria dan menghargai penolakan mereka lalu mengambil jalan lain. Terpenting tujuan menuju ke Yerusalem dapat tercapai dan tidak menciptakan gesekan dengan pihak lain.

Sahabat terkasih, 

Sadar atau tidak sadar terkadang kita lebih memilih cara konfrontasi untuk menunjukkan kekuasaan dan kemampuan kita atau dengan alasan menjaga kehormatan diri, walau harus ada yang tersakiti. Mari kita belajar untuk mengendalikan diri dan hati agar bisa mengambil sikap bijak dalam hidup. Tak mengedepankan kekerasan tetapi kelembutan. Lebih baik menghindar dan mencari jalan lain daripada memaksakan kehendak yang berujung pada kemungkaran.  Marilah kita belajar untuk sabar dan bijak. Berkah Dalem.

Sungguh rindang pepohonan di hutan,
hutan lindung yang menyegarkan.
Janganlah kalah dengan kejahatan,
tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Za.8:20-23

Lukas 9:51-56

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here