Mendengarkan Sabda-Nya dan Berbuah

0
283 views
Mendengarkan sabda-Nya dan berbuah

Bacaan 1: Ezr 6:7-8. 12b. 14-20

Injil: Luk 8:19-21

Iman adalah sebuah tanggapan positif manusia atas pewahyuan Allah kepadanya. Artinya, seseorang juga memiliki sebuah pilihan tanggapan negatif (menolak) pewahyuan Allah. Dalam iman terdapat tiga unsur utama:

  • Iman dan perbuatan
  • Iman dan akal budi
  • Iman dan keselamatan

Iman harus diwujudkan dalam perbuatan baik sebagai implementasi melaksanakan Hukum Kasih-Nya. Dan melalui akal budi yang dianugerahkan-Nya, manusia mencoba untuk mengenal Allah lebih dalam. Lewat iman Kristus maka manusia mendapatkan keselamatan kasih karunia hidup kekal.

Pengajaran Yesus tentang kemuridan atau pemuridan pada hari ini adalah, mengikuti Yesus berarti mendengarkan sabda Allah dan berbuah. Peduli dan menempatkan kebahagiaan orang lain sebagai prioritas.

“Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”

Apakah berarti Tuhan Yesus tidak peduli pada ibu dan keluarga-Nya? Tentu bukan demikian memahaminya.

Kita harus menempatkan jawaban itu kepada sosok Bunda Maria, ibu Tuhan Yesus. Wanita yang sungguh taat dalam mendengarkan dan melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah. Bunda Maria turut serta dalam mewujudkan “Rencana Keselamatan Allah”.

Tuhan Yesus tentu sangat dekat dengan ibu-Nya, jadi “siapa saja” yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya maka akan menjadi dekat dengan Yesus. Mereka akan menjadi “Keluarga Baru”-Nya sebagai ibu dan saudara-saudara-Nya dalam iman.

Demikian juga disampaikan dalam Kitab Ezra, orang dipanggil untuk hidup bagi sesama dan mencintai sesama.

Apa untungnya bagi Raja Koresh dan Raja Darius menyuruh pulang ke Yerusalem orang-orang Yahudi di pembuangan, lalu membangun kembali Bait Allah yang telah dihancurkan. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Namun, Raja Koresh dan Raja Darius mau mendengarkan sabda-Nya dan melakukannya untuk menggerakkan orang-orang Yahudi membangun kembali Bait Allah. Mereka mau menempatkan kebahagiaan orang lain sebagai prioritas dibanding egonya sebagai penjajah.

Pesan hari ini

Jadilah pendengar dan pelaku Firman seperti yang diharapkan oleh Tuhan Yesus serta peduli pada kebahagiaan orang lain sebagai wujud implementasi “Hukum Kasih”.

“Jangan ragu bahwa Tuhan memegangmu, dan jangan ragu untuk satu menit pun bahwa Tuhan mengasihimu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here