Sebanyak 186 siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Warta Bakti Kefamenanu mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik yang berlangsung selama 3 hari penuh yang bertempat di kapela lama paroki St. Yohanes Pemandi Naesleu.
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari penuh ini dari tanggal 19 hingga 21 oktober ini diberikaan oleh tim dari komisi komunikasi sosial keuskupan Atambua yang dipimpin oleh Rm. Gerrard Herry Fernandez Pr dan Fransiskus Pongky Seran.
Kegiatan yang merupakan agenda tahunan SMAK Warta Bakti Kefamenanu ini diselenggarakan untuk menyambut bulan bahasa yang jatuh setiap Bulan Oktober.
Selain diikuti oleh para siswa, para guru SMAK Warta Baktipun terlihat antusias untuk mengikuti dan menyimak materi yang disajikan oleh para pemateri yakni Rm. Herry Fernandez Pr dan Fransiskus Pongky Seran
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh kepala sekolah SMAK warta Bakti, Stefanus Nautu S.Sos. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi jurnalistik yang dibawakan oleh Fransiskus Pongky Seran dengan materi teknik Penulisan Feature dan teknik penulisn Cerpen yang dilanjutkan dengan praktek menulis feature dan cerpen.
Pada hari kedua, pematerinya adalah Rm. Herry Fernandez Pr dengan membawakan materi teknik penulisan berita serta pembuatan majalah dinding sekolah. Dengan gayanya yang khas, pastor yang menggeluti dunia jurnalistik di Irlandia dan Italia itu mendorong para peserta untuk menulis.
Para peserta yang terdiri dari 5 kelas dengan pembagian 3 kelas sosial serta sebuah kelas social dan alam ini dibagi dalam 10 kelompok dimana setiap kelas dibagi 2 kelompok untuk menghasilkan sebuah majalah dinding dari setiap kelas yang yang akan dipresentasikann pada minggu 21 oktober 2012 dan mendapat penilaian dari tim juri yakni Rm Herry Fernandez Pr, Fransiskus Pongky Seran serta para guru.
Salah satu pemateri, Fransiskus Pongky Seran mengatakan “kegiatan ini mau menggali minat siswa dalam dunia jurnalistik. Kita berharap agar anak-anak ini melalui dunia jurnalistik bisa menguasai dunia” tutur pria pengagung negeri Jepang ini. Ia pun mengharapkan agar para guru tetap mengembangkan dan mendorong para siswa untuk terus menulis untuk menemukan potensi diri yang ada, tuturnya.
Salah satu peserta Maria Novita Nangu Ria Biru mengungkapkan kegembiraannya “dunia tulis menulis bagi saya merupakan ungkapan ekspresi diri. Melalui menulis saya bisa mengekspresikan diri secara baik dan benar dan menemukan bakat saya” tutur alumnus SMPK Xaverius putri Kefamenanu ini.
Selain itu ia menambahkan agar kegiatan ini haruslah didukung penuh oleh pihak sekolah dan secara kontinu mendampingi para siswa untuk terus menerus menulis, tuturnya.