Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang terjadi dan merasa cemas (Lukas 9:7).
Apakah yang dia dengar? Tentang Yesus yang waktu itu mulai dikenal di Yudea (Lukas 7:17), Gerasa (Lukas 8:26), Galilea, dan lain-lain.
Yesus melakukan banyak mukjizat seperti membangkitkan orang mati (Lukas 7:11-17; 8:49-56), meredakan angin ribut (Lukas 8:22-25), mengusir roh jahat (Lukas 8:26-39).
Sebagai penguasa Herodes tentu mendengar hal itu.
Hal itu menyadarkannya bahwa usahanya membunuh Yohanes Pembaptis (Lukas 9:9) gagal memadamkan gerakan yang muncul dan berkembang di kalangan orang banyak.
Maka, dia merasa cemas (Lukas 9:7) dan bertanya-tanya (Lukas 9:9). Bahkan Dia ingin bertemu dengan Yesus (Lukas 9:9).
Namun, semua berhenti pada rasa ingin tahu. Dia tidak sungguh mencari Yesus. Baru menjelang Yesus disalibkan, dia berjumpa dengan Yesus (Lukas 23:8).
Apa yang didengarnya tidak membuatnya bertobat dari kejahatannya (membunuh Yohanes Pembaptis), tetapi hanya merasa cemas.
Semua berita itu hanya membuat dia berpusat pada dirinya sendiri.
Herodes dipenjara oleh rasa ingin tahunya tentang Yesus tanpa sungguh mencari, apalagi percaya kepada-Nya. Rasa ingin tahu saja tidak menyelamatkan seseorang.
Kini, banyak orang juga mendengar tentang Yesus. Sebagian dari mereka ingin tahu tentang Dia, tetapi tidak pernah sungguh mencari-Nya untuk menjadi percaya.
Fakta di atas mendorong kita, para pengikut Yesus untuk mengenal Yesus lebih jauh dan menjadi lebih percaya kepada-Nya.
Kedua, menyadarkan kita akan tugas untuk memperkenalkan Yesus dan membawa orang kepada-Nya. Jangan sampai mereka seperti Herodes berhenti dalam penjara rasa ingin tahu.
Kamis, 28 September 2023
Alherwanta O.Carm.