Menolak Korupsi dengan Meneguhkan Integritas Diri

0
94 views

KORUPSI (asal kata Latin: corrupzione = pembusukkan) tak disangkal lagi memang membusukkan dan merusak sendi-sendi kehidupan di semua lini kemasyarakatan kita.

Berita penangkapan tersangka koruptor, penyidikan kasus korupsi, penghukuman koruptor yang terbukti telah menghiasi koran dan turut menyumbang laris manisnya media massa di Indonesia.

Kasus-kasus besar yang menyangkut selibritis politik maupun sosial kontan terjual dan seakan punya daya hipnotis orang terdiam di depan layar kaca maupun mempelototi layar gadgetnya.

Tudingan ‘pendosa itu orang lain’ merupakan hal yang dianggap lumrah dalam masyarakat. Begitu mudah kejengkelan diungkit, kemarahan dipicu, dan amarah dilampiaskan ke orang-orang yang didakwa sebagai koruptor tersebut.

Pendidikan antikorupsi lalu harus bagaimana? Pencegahan tentu semua setuju adalah hal terbaik. Penangkapan dan penghukuman tidak mengembalikan seluruh hasil rampasan tak adil yang terjadi atau pun mengembalikan kerugian mental dan psikis pada korban yang dirugikan.

Pendidikan antikorupsi yang bagaimana yang bisa membuat orang tidak korupsi bukan karena ada CCTV atau pun polisi yang mengawasi? Jawabannya tentu sesuatu yang membuat pribadi tersebut sadar dan peduli akan dampak buruk korupsi, dan berupaya melakukan sesuatu untuk mencegah maupun meminimalkan tindak koruptif yang mungkin terjadi.

Metode PARA

Metode PARA (Pengalaman, Analisis, Refleksi, Aksi) bersumber dari latihan rohani yang muncul pada abad ke-15.

Lokakarya antikorupsi dengan mengenalkan metode PARA ini telah dilakukan di belasan tempat, dengan peserta yang berlainan. Setiap lokakarya membutuhkan waktu 1,5 hari atau minimal 12 jam efektif bersih.

Dampak langsung yang dievaluasi pada akhir setiap lokakarya menunjukkan nilai positif. Para peserta mengapresiasi kegiatan yang menurut sebagian besar dari mereka merupakan metode yang cukup sederhana tetapi efektif menimbulkan rasa peduli dan meningkatkan komitmen untuk menguatkan integritas diri masing-masing.

Para peserta juga menyatakan bahwa mereka ingin menyebarkan kesadaran barunya ke lingkungan sekitarnya. Sebagian bahkan tertarik menjadi fasilitator kegiatan sejenis.

Rencana peneguhan integritas diri

Hasil langsung dari lokakarya ini adalah rencana integritas diri masing-masing peserta. Pada modul Aksi yang merupakan puncak kegiatan, para peserta diajak untuk berefleksi memikirkan bagaimana integritas dirinya bisa dikuatkan.

Ada tiga hal yang difokus yaitu melanjutkan hal baik yang telah dilakukan selama ini, menghentikan hal buruk yang mencederai integritas diri, dan memulai hal baru yang akan meneguhkan integritas. Tiap kolom diisi satu tindakan riil yang bisa dilakukan, tidak mengambang dan membumi.

Program lokakarya integritas ini diampu oleh Yayasan Bhumiksara dengan dukungan tim fasilitator yang berasal dari beragam latar belakang profesi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here