Bacaan 1: Kel 23:20-23a
Injil: Mat 18:1-5. 10
Ajaran akan adanya malaikat pelindung itu sangat alkitabiah sekali. Umat katolik bisa menemukannya dalam Kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Para malaikat dalam Kitab Suci digambarkan sebagai pelayan Allah untuk melaksanakan atau menyampaikan kehendak-Nya pada manusia dengan urusan duniawinya.
Dalam Kejadian 18-19, malaikat berperan menjadi perantara murka Tuhan terhadap Sodom dan Gomorah, dan membebaskan Lot dari bahaya. Keluaran 32:34, malaikat membimbing Musa menuntun bangsa Israel. Dalam Kitab Keluaran, Allah-lah yang mengatakan kalau “mereka (para malaikat) akan menggempur musuhmu.”
Jadi, malaikat pelindung memiliki tugas untuk melindungi dan membimbing seseorang ataupun bangsa.
“Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.
Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.
Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu.“
Perjanjian Lama banyak menyajikan peran malaikat pelindung sebagai kesatria perang.
Namun Matius memberikan konsep yang sedikit berbeda. Bukan lagi sebagai kesatria perang, mereka terlibat dalam mendoakan kita. Para malaikat seakan begitu jauh (abstrak) dan tidak tersentuh karena berada di surga sebagai pendoa kita.
“Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Baik dalam Keluaran maupun Matius, penggambaran tentang malaikat sama-sama dikatakan oleh Allah sendiri.
Pesan hari ini
Malaikat itu sungguh-sungguh ada dan sangat Alkitabiah, Allah-lah yang memberikan kesaksian itu. Mereka mengambil peran sebagai pendoa dan dalam perjalanan hidup menuju kepada Allah Bapa di surga.
Malaikat pelindungku teman seperjalananku.
“Malaikat pelindungku melebihi seorang sahabat. Dia ada bersamaku selalu selama hidupku dalam situasi dan kondisi apapun.”