Semaraknya Pernikahan Kaesang dan Erina

0
264 views
Ilustrasi. (Ist)

Puncta 15.10.23
Minggu Biasa XXVIII
Matius 22: 1-14

PESTA pernikahan pasti dibuat semeriah mungkin. Apalagi jika yang punya hajat adalah tokoh penting.

Sebut misalnya pernikahan putera Presiden Jokowi, Kaesang dan Erina Gudono yang terjadi Desember tahun lalu. Semua orang tahu siapa Kaesang dan Erina Gudono.

Akad nikah dilangsungkan di Yogyakarta dan resepsinya dilakukan di Puri Mangkunegaran Solo. Banyak tamu penting yang diundang, dari pejabat tingkat tinggi sampai pengusaha dan anggota DPR. Tidak ketinggalan juga para mantan presiden Indonesia.

Tidak hanya tokoh-tokoh dalam negeri, bahkan Putra Mahkota Emirat Arab juga hadir dalam resepsi pernikahan yang agung dan meriah itu. Rakyat biasa pun berjubel berdesak-desakan sekedar ingin melihat peristiwa agung dan langka ini.

Sangat berbeda dengan kisah perjamuan yang diceritakan Yesus. Bahkan bertolak belakang situasinya.

Yesus berkisah, ada seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Raja itu memanggil para undangan. Tetapi mereka tidak ada yang datang. Mereka bahkan, menangkap dan membunuh para hamba yang diutus mengundang.

Raja itu marah dan memanggil semua orang yang ditemui di pinggir-pinggir jalan untuk ikut perjamuannya.

Siapapun yang ditemui disuruh masuk; pemungut cukai, pelacur, orang berdosa, orang miskin, rakyat jelata. Orang jahat dan orang baik semua dipersilahkan datang.

Mengapa Yesus menceritakan perumpamaan ini? Untuk apa Dia membuat cerita yang aneh ini? Kita harus mengetahui kepada siapa cerita ini ditujukan. Yesus sedang berbicara kepada para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.

Merekalah orang-orang yang dimaksud sebagai para undangan yang menolak datang ke pesta. Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi adalah yang menangkap, menyiksa dan membunuh utusan Tuan yang punya pesta.

Mereka menolak untuk percaya kepada utusan-utusan, bahkan membunuh putra yang diutus Tuan yang empunya pesta. Cerita itu sebagai sindiran karena mereka tidak percaya dan menolak Sang Mesias, Utusan Allah.

Kalau waktu itu kita diundang ke pesta pernikahan putra Pak Jokowi, apakah kita akan menolaknya? Pasti kita sangat bersukacita menyambutnya. Tetapi kita pun harus memakai pakaian pesta yang pantas, tidak seadanya saja.

Kalau kita menerima undangan Yesus, kita harus memakai baju yang pantas bersama Yesus. Baju yang baik adalah kelakuan kita yang baik di hadapan Tuhan. Kita ini orang berdosa di pinggir jalan yang diundang pesta. Siapkah kita untuk memakai baju pesta?

Pergi ke kondangan pakai baju batik,
Duduk di depan bersama Agnes Monica.
Marilah kita hidup berkelakuan baik,
Kita akan disambut dalam pesta di surga.

Cawas, mari kita berbaju pesta…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here