Menuntut Tanda Ilahi

0
207 views
Doa Rosario.

Puncta 16.10.23
Senin Biasa XXVIII
Lukas 11: 29-32

SUATU kali ada umat Stasi Sukamaju minta minyak suci. Seorang anak sedang sakit keras dan kritis. Kondisi jalan antara Nanga Tayap dan Sukamaju belum diaspal kala itu.

Banyak jalan-jalan berlubang di mana-mana. Terutama waktu itu daerah Tayap-Engkadin jalanan rusak parah. Kalau tidak hati-hati, motor bisa terperosok sangat dalam. Jalan rusak membuat waktu tempuh menjadi lama.

Sampai di tempat, orangtua anak itu sudah menangis meraung-raung. Orang-orang memberitahu bahwa anaknya sudah meninggal.

Ibu anak ini beteriak-teriak seperti kerasukan, “Tuhan kenapa anak saya mati? Mana kuasa-Mu, mengapa Kaubiarkan ini terjadi padaku?”

Saya tidak jadi memberi minyak suci. Tetapi saya ajak umat yang datang untuk berdoa Rosario bersama. Perlahan-lahan redalah isak tangis ibu yang kehilangan anaknya.

Doa Rosario yang didaraskan membuat hati menjadi tenang. Kita semua terbawa oleh ungkapan doa, “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin.”

Kita sering meminta suatu tanda kepada Tuhan jika kita sedang mengalami situasi kritis. Kita baru akan percaya kalau Tuhan mengabulkan doa kita. Atau kita baru yakin kalau ada mukjizat besar yang dibuat Tuhan.

Orang-orang pada zaman Yesus juga bersikap demikian. Mereka meminta suatu tanda besar dari surga.

Mereka baru mau percaya kalau Yesus membuat tanda-tanda spektakuler dari surga. Mereka tidak percaya kalau Yesus “hanya” menyembuhkan orang sakit, mengusir setan atau tindakan lainnya. Apalagi bergaul dengan pemungut cukai dan orang berdosa.

Yesus membuat perbandingan dengan Nabi Yunus. Orang-orang Ninive diberi tanda oleh Nabi Yunus. Sedangkan Anak Manusia yakni Yesus akan menjadi tanda bagi angkatan sekarang ini.

Orang-orang Ninive bertobat ketika mendengarkan pewartaan Yunus. Tetapi orang zaman ini tidak mau bertobat mendengarkan pewartaan Yesus. Padahal yang datang sekarang ini lebih besar daripada Yunus.

Maka orang-orang Ninive akan menjadi hakim bagi mereka yang tidak mau percaya pada Anak Manusia yang datang sebagai Utusan Allah.

Sabda dan karya Yesus adalah tanda hadirnya Kerajaan Allah. Namun manusia tidak mau percaya. Mereka akan dituntut pertanggunjawabannya karena tidak percaya.

Jika kita mau terbuka pada rencana Allah, kita akan melihat tanda-tanda ilahi dalam sabda dan karya Yesus bagi manusia.

Yang dibutuhkan adalah keterbukaan hati. Maukah kita membuka pintu hati kita kepada Allah?

Pergi ke pasar swalayan membeli celana,
Ternyata ukurannya besar-besar semua.
Tanda-tanda kasih Tuhan menjadi nyata,
Jika kita membuka hati pada Sabda-Nya.

Cawas, gumun aku banyak tanda….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here