Pada hari Minggu Biasa XXXI tahun B ini dibacakan Mrk 12:28b-34. Dalam petikan ini Yesus menjawab pertanyaan seorang ahli Taurat yang bermaksud menjajaki pengetahuan keagamaannya. Ia ditanyai, manakah perintah yang paling utama dalam Taurat.
Maklum, ada 613 hukum, 365 di antaranya ialah larangan dan yang 248 perintah. Yesus menjawab dengan mengutip Ul 6:4-5 bahwa perintah yang terutama dan yang pertama ialah “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu!”.
Kemudian, dengan merujuk pada Im 19:18, ditegaskannya bahwa perintah yang kedua ialah “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Ditandaskannya pula, tak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua perintah itu.
TENTANG TAURAT
Pertanyaan kepada Yesus “Guru, perintah manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” tentu membuat orang ikut berpikir, dari sekian banyak hukum dalam Taurat, manakah yang paling pokok.
Dalam rumusan aslinya, pertanyaan tadi sebenarnya berbunyi: “Guru, perintah macam apa bisa disebut besar di dalam Taurat?” Jadi yang dipertanyakan bukanlah yang mana, melainkan macamnya, jenisnya, kategorinya. Pertanyaan ini mengarah pada ciri-ciri yang membuat perintah tertentu dapat dikatakan perintah utama. Memang diandaikan perintah-perintah dalam Taurat tidak sama bobotnya.
Ahli Taurat itu mau tahu apa Yesus memiliki kemampuan menimbang bobot perintah-perintah itu dan bukan hanya asal kutip sana sini.
Kaum terpelajar Yahudi menyadari bahwa tidak semua aturan sama bobotnya. Yesus sendiri di lain kesempatan juga mengungkapkan kepekaan ini, misalnya mengenai hukum hari Sabat (Mat 12:1-14).
Di situ kewajiban menguduskan Sabat dibawahkan kepada kewajiban berkurban dan melaksanakan belas kasihan. Mana prinsip memahami perintah yang satu lebih pokok dari yang lain? Soal ini dijawab Yesus dengan mengutarakan dua perintah yang disebutkannya sebagai perintah yang paling utama.
Kedua perintah itu dikutip dari Kitab Ulangan dan Kitab Imamat, dua kitab dalam Taurat. Dalam hal yang pertama, perintahnya terdapat setelah penegasan mengenai keesaan Tuhan Allah orang Israel (Ul 6:4, yang juga dikutip dalam Mrk 12:29).
Penegasan ini dihayati sebagai mengasihi-Nya dengan komitmen penuh – itulah yang dimaksud dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan (Ul 6: 5 – tentang sisipan “segenap akalbudimu” dalam Mrk 12:30 lihat uraian di bawah).
Perintah mengasihi Tuhan Allah dengan sepenuh-penuhnya itu termasuk ayat-ayat suci yang wajib didoakan dua kali sehari (pagi dan petang) oleh orang Yahudi yang saleh. Perintah mengenai mengasihi sesama dikutip dari Im 18:8 dan ditandaskan sebagai perintah utama yang kedua. bersambung