Jangan Salah Menilai

0
248 views
Ilustrasi: Kekeringan panjang. (Ist)

Jumat 27 Oktober 2023

  • Rm. 7:18-25a.
  • Mzm. 119:66,68,76,77,93.94.
  • Luk. 12:54-59.

SEJAK pertengahan bulan Oktober Paroki Santo Lukas Pemalang mengadakan aksi bakti sosial dengan membantu air bersih bagi masyarakat yang terdampak kemarau panjang di wilayah Watukumpul – Pemalang.

Distribusi air ini, sejauh ini berlancar. Meski kadang terkendala oleh medan yang sulit terjangkau serta tidak semua kampung mempunyai tandon air.

Masyarakat mengatakan bahwa kemarau ini sangat panjang. Bagi mereka, kekeringan hingga sumur-sumur mengering baru mereka alami saat ini.

Mereka tidak bisa lagi membaca tanda-tanda alam. Musim sekarang tidak teratur dan sangat sulit diprediksi.

Pengurus desa juga mengakui bahwa mereka tidak pernah menyangka bahwa sumur-sumur bisa kering hingga untuk minum saja tidak tersedia.

Perubahan iklim yang ekstrim berdampak pada stok pangan dan minuman karena tidak ada panenan dan sumber air mengering.

Kenyataan ini sangat berat dan menyusahkan bagi kaum petani serta keluarganya.

Zaman berubah terlalu cepat hingga segalanya perlu cara pandang baru dan antipasi yang tepat untuk mengenali tanda-tanda yang dibawa oleh alam dan zaman ini.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi”

Bijaklah menilai zaman supaya kita jangan terkecoh dengan tanda-tanda lahiriah saja.

Jika kita mampu menilai tanda-tanda cuaca secara baik, maka sepatutnyalah kita harus bijak membaca dan menilai tanda-tanda zaman. Itulah yang hendak Yesus ajarkan kepada kita melalui perikop hari ini.

Yesus menyindir, serta memarahi mereka yang mampu serta tahu menganalisi atau menginterpretasikan zaman, tetapi berpura-pura tidak mengetahuinya, dengan cara ini, merekapun menutup hati dan jiwa akan warta keselamatan.

Sebenarnya Tuhan memberi banyak tanda akan kehadiran dan campur tangan-Nya dalam hidup kita.

Ia hadir dalam keseharian kita, mulai ketika kita bangun tidur, ketika kita berjumpa dengan alam, ketika kita berjumpa dengan sesama, ketika kita berjuang dengan aktivitas kerja, ketika kita sakit, ketika kita sehat, dan sebagainya.

Intinya, Tuhan hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Yang perlu kita lakukan adalah menyadari kehadiran itu.

Dalam setiap langkah yang kita ambil, kita perlu bertanya apa yang hendak dikatakan oleh Tuhan dengan peristiwa atau pengalaman tersebut.

Jika itu tidak kita lakukan, pengalaman itu akan sirna begitu saja dan kita tidak akan menemukan makna hidup darinya.

Bagaiamana dengan diriku?

Apakah aku menyadari peran serta Allah dalam setiap langkah hidupku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here