Bacaan 1: Rm 11:1-2a. 11-12. 25-29
Injil: Luk 14:1. 7-11
Menjadi orang yang rendah hati tentu saja tidak mudah, perlu menekan ego. Dalam keseharian, kita mengenal adanya istilah VIP (Very Important Person), seseorang yang memiliki hak istimewa atau terhormat dibanding orang lain dan VVIP (Very Very Important Person), hak yang lebih atau paling istimewa (terhormat).
Setiap orang yang mendapatkan hak VIP apalagi VVIP dalam suatu peristiwa pastilah bangga.
Namun dalam hal tertentu, misal pertunjukan, tempat VIP dan VVIP bisa didapat secara membeli dengan harga yang tentu saja mahal. Ketika duduk disitu dan semua mata memandang pasti ada kebanggaan.
Namun ini sungguh berbahaya, karena orang bisa jatuh dalam kesombongan.
Bangsa Israel, sebagai “Bangsa Terpilih” memiliki anugerah keistimewaan (previllage) dari Allah. Dan pada akhirnya mereka tergelincir dalam kesombongan. Menganggap bangsa lain rendah bahkan menyetarakannya dengan “anjing”.
Hak istimewa membuat mereka banyak melakukan pelanggaran.
Namun Allah tetap setia dan dengan sabar terus mengharapkan mereka bertobat dengan mengimani Yesus Tuhan.
“Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.”
Sebenarnya tugas mengenalkan Allah adalah tugas bangsa Israel, namun mereka menolak. Sehingga Allah membangkitkan cemburu mereka dengan memberikan kasih karunia-Nya pada bangsa-bangsa lain.
Agar dalam hidup tidak tergelincir pada kesombongan oleh hak istimewa yang diberikan-Nya, maka Tuhan Yesus mengingatkan para pengikut-Nya lewat perumpamaan:
“Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.”
Orang harus sadar dan pandai menempatkan diri, mampu menekan ego agar tidak jatuh dalam kesombongan.
Pesan hari ini
Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
“Jadilah dirimu sendiri, yang unik, jujur, rendah hati dan bahagia.”