Selasa 7 November 2023.
- Rm. 12:5-16a;
- Mzm. 131:1,2,3;
- Luk. 14:15-24.
SETIAP orang sebaiknya memiliki tujuan hidup yang jelas agar dapat meraih kehidupan yang lebih baik.
Orang yang tak memiliki tujuan hidup tentu akan merasakan kegelisahan dan seakan memiliki banyak masalah yang sukar untuk diselesaikan.
Hidup hanya akan terasa bermakna ketika kita tahu apa yang kita inginkan. Jika kita ingin menciptakan perbedaan dalam dunia ini, itu mesti harus dimulai dari dalam diri kita sendiri.
“Saya awalnya terlalu sulit untuk mengerti kehendak Tuhan, yang seakan mencabut semua kebebasan yang aku miliki,” kata seorang gadis.
“Kecelakaan yang terjadi beberapa dua tahun lalu telah membawa banyak pelajaran bagi hidupku,” sambungnya
“Kecelakaaan itu membuat pacarku yang memboncengkanku meninggal, dan aku sendiri mengalami luka yang parah bahkan kini aku harus hidup cacat karenanya,” lanjutnya.
“Sebelum kejadian ini, saya tidak pernah menempatkan Tuhan sebagai pusat hidupku, aku terlalu cuek dan tidak peduli,” katanya.
“Sejak keluar dari rumah sakit, saya mencari-cari kekuatan dan alasan untuk apa saya harus tetap hidup,” sambungnya.
“Pikiranku dan hatiku mengarahkanku untuk mengakui bahwa Tuhanlah yang memberikan saya keselamatan, Tuhan undangan misterius dalam hidup saya,” paparnya.
“Inilah yang membuat saya semangat dan yakin, bahwa apa pun yang terjadi saat ini, saya harus bersyukur kepada-Nya,” sambungnya.
“Hidup ini adalah bukti bahwa Tuhan mengasihi dan memberi kepercayaan padaku untuk mengasihi Tuhan,” jelasnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.”
Pada hari ini Tuhan hendak meminta kepada kita supaya mengambil keputusan yang jelas dalam mengikuti-Nya dari dekat.
Mengikuti Yesus secara radikal dan konsekuen berarti kesediaan kita untuk mengutamakan cinta yang lebih besar dan unggul kepada Tuhan Yesus.
Pengalaman kehilangan dalam kecelakaan telah membantu seorang gadis menyadari bahwa cinta Tuhan sangat berarti baginya dan membantu dia bangkit dari keterpurukan.
Cinta kasih kepada pacar atau keluarga janganlah menghalangi cinta kasih kita kepada Tuhan.
Mengutamakan Tuhan di atas segalanya adalah sebuah pengurbanan. Sebuah sikap yang tepat sebagai murid, yakni memikul salib dan mengikuti-Nya dari dekat.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah cinta kepada Tuhan sudah menjadi prioritas dalam hidupku?