PERSERA. Inilah topik tepat untuk menggambarkan kegiatan perkemahan selama tiga hari -mulai Senin, Selasa, dan Rabu- bagi unit SMP Santo Yusuf Madiun. Kami lalu menyebutnya PERSESERA. SMP Santo Yusuf Madiun adalah salah satu unit karya para Bruder Kongregasi Santo Aloysius (CSA) di bawah naungan Yayasan Mardiwijana Gonzaga.
PERSESERA dilaksanakan tanggal 4-6 Desember 2023, tiga hari setelah ujian akhir semester (UAS) di Bumi Perkemahan Ngorowo Bening, Kota Madiun, Jawa Timur.
Maksud dan tujuan Persesera
Tujuan utama dari PERSESERA adalah untuk membentuk karakter peserta didik yang mumpuni. Kegiatan PERSESERA ini melibatkan berbagai macam pihak, yakni:
- Ketua Yayasan Br. Yulius Suratno CSA.
- Kepala Sekolah SMP Santo Yusuf: Bu Arri Widya Damayanti SPd.
- Para guru dan tenaga kependidikan.
PERSESERA kali ini tentu tidak akan berjalan begitu saja tanpa dukungan dari Bu Anik Listijarini dan tim sebagai narasumber utama. Selain itu, dukungan dari orangtua pun sangat membantu. Terlebih saat anak-anak harus pindah ke kampus sekolah untuk istirahat malam. Karena tiba-tiba hujan. Tak mungkin mereka tidur di tenda-tenda di luaran.
Orangtua begitu sigap dan siap sedia mengantar anak-anak ke sekolah sehingga tidak jatuh sakit. Jarak antara sekolah dan tempat perkemahan hanya 10 menit; ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Program acara
Susunan acara PERSESERA cukup menarik.
- Hari pertama, seperti biasa mereka membangun tenda bersama-sama, upacara pembukaan, dinamika kelompok 1-2. Lalu ditutup dengan nonton film tentang leadership sekaligus refleksi.
- Hari kedua, peserta diajak untuk doa pagi/doa alam, rotare games, game besar, persiapan pensi per regu, upacara proses api unggun, pentas seni, dan ditutup dengan doa malam.
- Hari ketiga sebagai puncak, peserta diajak senam dan doa pagi, membersihkan tenda, evaluasi dan pohon harapan, bongkar tenda, dan penutup.
Testimonial
Berikut ini adalah kesaksian dan pesan-kesan serta harapan selama PERSESERA berlangsung.
- Selama perkemahan ini pasti ada persiapan khusus dan itu harus. Dalam tim harus mempersiapkan secara khusus. Semuanya kita buat yang spesial demi SMP Santo Yusuf (Soyus).
- Kesan selama perkemahan. Untuk adik-adik, mereka kelihatan sangat bahagia, antusias mengikuti perkemahan ini. Mereka menunjukkan kemajuan dalam bersikap dan bertingkah laku.
- Kepedulian antara mereka sangat luar biasa. Hanya sayang kurang ada dukungan dari bapak-ibu guru yang ada. Padahal di awal kita semua sangat berharap bahwa apa yang pernah saya peroleh dan alami di Soyus tetap eksis hingga sekarang, namun ternyata sudah luntur.
- Meskipun sekarang terseok-seok, kita semua berharap Soyus kembali seperti dulu.
Harapan ke depan
Pertama untuk anak-anak, selalu peduli, karena diri Santo Yusuf adalah pribadi yang peduli, menjadi anak-anak yang peduli, cinta damai. Itulah Santo Yusuf, dulu sampai sekarang. Mestinya kita pupuk kembali rasa itu.
Harapan untuk para guru. Mari saling mendukung, bahu-membahu demi memajukan Soyus. Buanglah ego masing-masing, bukan untuk hari ini saja, namun untuk masa depan Soyus, masa depan bangsa, Gereja dan masyarakat.
Kita sungguh-sungguh berharap agar Santo Yusuf tetap eksis. Demikian diungkapkannya dengan nada sedih dan mata berkaca-kaca oleh AL-NS.
Pembentukan dan pembinaan karakter
Dilaksanakan perkemahan ini adalah untuk membentuk karakter para murid SMP St.Yusuf Madiun. Dan secara khusus membentuk etos disiplin.
Salah satu cara untuk membentuk kedisiplinan siswa dilakukan melalui perkemahan ini. Perkemahan ini sudah beberapa kali tertunda, karena kurang ada persiapan. Namun pada tiga hari beberapa waktu lalu, akhirnya bisa terlaksana. Terjadi berkat dukungan dan pendampingan dari kakak Anik and crew luar biasa.
Biasanya kegiatan perkemahan dilaksanakan di akhir pekan atau biasa disingkat PERJUSAMI. Namun perkemahan kali ini dilaksanakan di awal pekan. Maka kita beri nama PERSESERA.
Peserta yang ikut sebanyak 146 siswa. Plus bapak-ibu guru dan karyawan sejumlah 22 orang.
Harapan ke depan setelah PERSESERA sebagai berikut:
- Anak-anak semakin mencintai alam dan lingkungannya.
- Anak-anak semakin peduli dan cinta terhadap sesama tanpa membedakan SARA.
- Cinta alam diimplementasikan dengan mulai merawat alam dan lingkungannya dengan membuang sampah pada tempatnya, belajar menanam pohon.
- Sementara cinta kepada sesama artinya di antara siswa baik kelas 7,8 dan 9 saling mengenal, belajar kerja sama, saling mendukung.
Selain itu, dengan PERSESERA ini, anak-anak dan kita semua mulai belajar merawat bumi serta bertanggung jawab kepada sesama.
Kita semua juga ingin menggaris bawahi pentingnya kerjasama di dalam sebuah tim; bukan ego yang ditunjukkan. Juga perlunya kepedulian dan kerjasama serta berusaha setia dengan hal-hal sederhana dengan cinta yang besar.
Beberapa kesan
Bersyukur bisa terlaksana dengan baik, walaupun di tengah cuaca yang kurang mendukung, narasumber dan tim tetap solid dan setia mendampingi.
Kesan salah satu guru yang tidak ingin disebutkan namanya: AD-KB. “Kesan saya sebagai orangtua bahwa kegiatan perkemahan seperti ini sangat baik dan menarik. Tentu dengan maksud agar anak-anak semakin mandiri.”
“Biasa kan kalau di rumah selalu bergantung pada papi-mami. Segala sesuatu oleh orangtua. Nah ketika di sini relasi dengan teman-teman sebaya lebih baik dan semakin terbuka. Harapan untuk anak kedepan; mengalir saja,semakin mandiri dan tidak bergantung kepada orang tua, semakin dewasa dan peduli kepada sesama”. (Andre, orang tua siswa)
Kesan-pesan para peserta
- Perasaan selama kegiatan, sedih dan bahagia. Sedih, karena selama perkemahan tidak bisa tidur di tenda yang telah dibangun bersama karena hujan. Jadi tidak bisa menikmati tidur di tenda. Hal-hal yang diperoleh selama kegiatan: paham dan tahu mendirikan tenda; belajar disiplin, kerjasama antar tim, saling membantu dan menolong (H-kls 7)
- Pengalaman selama PERSESERA tentunya seru, belajar mandiri, melatih bertanggungjawab, percaya diri, disiplin, belajar kompak antara kelompok, kerja sama tim. Harapan ke depan, ingin menjadi super hero, ingin lebih sukses kedepannya. Antara teman-teman agar lebih kompak lagi, harus solid, saling memahami, tidak membeda-bedakan teman, tidak egois, dsb. Kami yakin dan optimis bahwa kami bisa dan siap melaksanakan tanggung jawab sebagai anak bangsa yang berkarakter. (K-dkk kls 8)
- Pengalaman selama kegiatan ini senang, memiliki banyak teman, saling mengenal satu dengan yang lain, kadang ada rasa bosan dan malas karena kegiatannya full; nyaris tidak ada waktu istirahat. Hal-hal yang didapat selama perkemahan. Belajar disiplin, kerja sama antara kelompok, saling mendukung dan mandiri, belajar menjaga lingkungan hidup, membuang sampah pada tempatnya. Harapan ke depan. Menjadi lebih baik. (F-7)
Sebagai peliput sekaligus penulis. Rasa-rasanya perkemahan seperti ini perlu diadakan lagi dan dipersiapkan dengan baik.
Tim dari sekolah lebih kompak lagi, saling mendukung, bahu membahu demi masa depan anak bangsa. Ingat, perbuatan kasih adalah ibarat “bank” – berkegiatan untuk berinvestasi terbesar menuju dunia eskatologis.
Jadi, selagi masih berjuang dan diberi kesempatan untuk menikmati hidup ini: “Berlomba-lombalah berbuat baik, bukan berlomba-lomba berbuat jahat, apalagi menjatuhkan sesama”.
Santo Yusuf, doakanlah kami.
Salam PKD.