Apa Sih Maumu?

0
166 views
Menari mengikuti lagu

Bacaan 1: Yes 48:17-19

Injil: Mat 11:16-19

Ditelepon gak bisa, di whats-app gak di balas.

Apa sih mau mu?

Ditelepon gak bisa, di whats-app gak di balas, apa lagi ku kerumahmu.

Padahal ku hanya ingin mengatakan cinta.

Demikian seorang penyanyi mengungkapkan kebingungan dan kekesalannya kepada sang kekasih yang tidak mau peduli padanya, dalam sebuah lagu.

Siapapun pasti pernah merasakan kesal pada seseorang. Namun, mengutarakan kekesalan secara terbuka kadang malah bisa memperburuk keadaan. Maka, kata-kata sindiran bisa digunakan untuk mengingatkan seseorang dimana tentunya diharapkan bisa menyadarkannya.

Sindiran bisa menjadi solusi mengungkapkan kekesalan tanpa harus melukai orang yang disindir.

Hari ini Tuhan Yesus menyampaikan sindiran kepada orang-orang Yahudi yang tak kunjung memahami keilahian-Nya, alih-alih percaya namun malah menolak-Nya.

Yohanes yang sederhana dan asketis diusir serta dianggap telah kerasukan. Tuhan Yesus yang penuh sukacita serta flexible dalam berelasi, ditolak karena berteman dengan orang-orang jahat. Namun meski ditolak oleh mereka yang menganggap diri bijaksana, hikmat Ilahi akan menang dan meneguhkan tindakan-tindakan Yohanes dan Tuhan Yesus.

“Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.”

Ga jelas apa maunya.

Demikian sindir Tuhan Yesus kepada mereka.

Padahal Nabi Yesaya telah menubuatkan ganjaran bagi mereka yang mau percaya dan mendengarkan pengajaran-Nya:

“Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.

Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,

maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”

Dalam tradisi Yahudi kuno, keturunan banyak adalah salah satu lambang berkat dari Tuhan.

Pesan hari ini

Jangan membuat bingung Tuhan Yesus.

Percayalah dan dengarkan pengajaran-Nya, Tuhan akan senantiasa memberkatimu.

“Cinta itu seperti api. Namun, apakah pada akhirnya cinta akan menghangatkan hatimu atau membakar habis rumahmu, kamu tak akan pernah tahu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here