Meneladan Santo Petrus Kanisius dan Internalisasi Nilai Kebangsaan  Lewat Lagu

0
616 views
21 Desember Pesta Santo Petrus Canisius. (Wiki)

HARI ini tanggal 21 Desember, Gereja memperingati Santo Petrus Kanisius, Pengaku Iman dan Pujangga Gereja.

Mengutip imankatolik.or.id, tidak banyak orang dianugerahi kharisma yang begitu besar seperti Petrus Kanisius. Kharismanya terletak pada pandangannya yang meluncur jauh ke depan, menguak dan menyingkapkan kebutuhan zaman dan Gereja sepanjang masa. Terutama di bidang pendidikan dan penerbitan.

Ia lahir di Nijmegen, negeri Belanda pada tanggal 8 Mei 1521. Kesucian dan kariernya sangat kuat dipengaruhi oleh Petrus Faber dan Ignasius Loyola. Petrus Kanisius mengatakan bahwa cara terbaik untuk menyebarkan iman ialah dengan doa dan kerja keras bukan dengan mencemoohi agama lain.

Di masa itu, ia banyak menulis buku-buku pelajaran agama (katekismus), mendirikan sekolah dasar, kolese dan seminari. Pandangannya jauh ke depan; maka di samping pendidikan, ia juga memelopori karya penerbitan buku-buku.

Ia meninggal dunia tanggal 21 Desember 1597 dalam usia 78 tahun, ketika sedang bertugas di Fribourg, Switzerland. Oleh Paus Pius XI (1922-1939), ia dinyatakan sebagai Orang Kudus dengan predikat Santo dan ‘Pujangga Gereja. Juga dianggap sebagai Rasul Jerman Kedua.

Pelindung Yayasan Kanisius

Bagi Yayasan Kanisius – lembaga pendidikan milik Keuskupan Agung Semarang (KAS) yang dikelola Serikat Jesus- Petrus Kanisius adalah pelindung yayasan. Salah satu ungkapan yang menjadi teladan dalam pendampingan para murid di sekolah-sekolah Kanisius adalah ungkapan Petrus Kanisius: “Jika ingin mengubah dunia, maka didiklah kaum mudanya.”

Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia muda. Subjek utama pendidikan adalah guru dan siswa.

Semangat untuk mengembangkan diri tidak hanya untuk menemukan dan memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan tetapi juga menjadi sesama bagi yang lain (man or women others).

Menjadi sesama bagi orang lain juga terkait dengan hidup dalam konteks masyarakat dan negara.

Internalisasi nilai kebangsaan

Internalisasi nilai cinta tanahair, bernegara dan berbangsa menjadi salah satu pelajaran hidup yang diupayakan dalam konteks pendidikan integral di sekolah-sekolah Yayasan Kanisius.

Semangat guru dan murid untuk tetap menjadi bagian hidup bangsa dan negara senantiasa dilahirkan dan dipelihara dalam internalisasi pribadi dan komunitas pendidikan untuk berbakti pada bangsa dan negara.

Sejalan dengan internalisasi pendidikan kebangsaan satu hal yang ditemukan dalam sejarah pendidikan di Kanisius yang saat ini masih dilakukan adalah menyayikan lagu mars Petrus Kanisius dan himne Petrus Kanisius.

Dua lagu ini selain mengunduh semangat karya bakti Petrus Kanisius juga menjadi model internalisasi semangat kebangsaan.

Lagu mars Petrus Kanisius karya FX Karyadi. (Ist)
Himne Petrus Canisius ciptaan FX Karyadi. (Ist)

Lagu menginspirasi keteladanan

Lirik dua lagu senantiasa menjadi inspirasi untuk meneladan karya bakti Santo Petrus Kanisius. Pencipta lagu mars Petrus Kanisius dan himne Petrus Kanisius adalah Bapak FX Karyadi.

Saat menyampaikan homili di Perayaan Ekaristi Syukur HUT ke- 105 Tahun Yayasan Kanisius di Auditorium Universitas Sanata Dharma Sabtu 28 Oktober 2023, Provinsial Serikat Jesus Provinsi Indonesia “menyelipkan” pernyataan berikut ini. Yakni, bahwa Bapak FX Karyadi adalah pegawai Yayasan Kanisius yang mengisi kekosongan Direktur Yayasan Kanisius pada tahun 1949.

Disampaikan oleh Pater Beni pada waktu pengakuan kemerdekaan tahun 1949, Pater J. van Schouten SJ yang bertugas menjadi Direktur Kanisius dipanggil ke Jakarta oleh pembesar misi untuk pindah tugas. Hal itu menyebabkan  terjadinya kekosongan tugas Direktur Kanisius “Siapa yang mengisi fungsi Direktur? Pegawai yang mengisi yang namanya tercantum sebagai penulis Mars Kanisius,” tutur Pater Beni.

“Beliau yang nggajuli (menggantikan peran) mengisi kekosongan ketika para imam misionaris Belanda tidak ada di tempat,” kata Pater Benedictus Hari Juliawan, SJ.

Lagu yang ditulis Bapak FX Karyadi, saat ini terus dinyanyikan oleh para guru karyawan dan murid.

Memperingati Santo Petrus Kanisius bagi insan Kanisius merupakan kesempatan merefleksikan karya bakti Santo Petrus Kanisius dengan menyanyikan mars Petrus Kanisius bagi guru dan karyawan dan menyanyikan himne Petrus Kanisius bagi para murid.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here