ORANG beriman memperoleh anugerah istimewa, yakni mengenal Tuhan dan mempercayakan hidup ini kepada-Nya. Di samping itu, dia mendapat tugas untuk mrmbagikan imannya itu kepada siapa saja. Singkatnya, seorang beriman sejati sekaligus seorang saksi. Tidak ada iman pasif!
Salah satu syarat utama seorang saksi adalah kejujuran. Dia memegang teguh isi iman yang benar. Apakah isi iman kita dan bagaimana cara memberi kesaksian secara benar? Kita dapat belajar dari bacaan hari ini.
Pertama, tentang isi iman. Santo Yohanes mengajak orang untuk mengakui bahwa Yesus adalah Kristus. Dialah yang diurapi Tuhan (Mesias). “Dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus adalah pendusta. Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak” (1 Yohanes 2:22).
Kedua, tentang cara memberi kesaksian. Santo Yohanes Pembaptis memberikan teladan tentang sikap jujur seorang saksi. (Yohanes 1:19-23). Ketika orang mendesak untuk mengatakan identitasnya, dia mengatakan bahwa dia bukan Mesias dan bukan Elia.
Identitas sejatinya adalah suara yang memberi kesaksian. “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya” (Yohanes 1:23).
Memberi kesaksian bisa dilakukan dengan berkata-kata. Namun yang lebih meyakinkan adalah kesaksian lewat tindakan. Seorang saksi dipercaya jika ia bertindak jujur. Itulah kesaksian dari Yohanes Pembaptis.
Sepanjang zaman, seorang kristen adalah pengaku iman dan pemberi kesaksian. Untuk dapat memberikan kesaksian, seorang saksi perlu mengenal dengan baik Tuhan Yesus Kristus. Salah satu caranya adalah dengan membaca, mendengarkan, dan merenungkan Kitab Suci.
Bagsimanakah selama ini kita menghayati iman? Apakah kita berpegang pada pokok iman yang benar ataukah kita hanya mengikuti tren yang menyenangkan orang? Sejauh mana kita memberi kesaksian secara jujur dengan mengutamakan Yesus daripada menampilkan diri sendiri?
Selasa, 2 Januari 2024
Peringatan St. Basilius dan Gregorius
Alherwanta, O.Carm.
Terima kasih pencerahanya Bapa Romo, Selamat Tahun Baru 2024, Semoga Panjang Umur, Sehat dan Bahagia Selalu dalam Pelayanan Pastoral.