Kemenangan Datang dari Tuhan

0
183 views
Lukisan Tabut Perjanjian (Wikipedia)

BANGSA Israel terkejut tatkala pasukannya dipukul mundur tentara Filistin. Meski mereka membawa Tabut Perjanjian Tuhan di tengah medan perang, mereka kalah dan kehilangan tiga puluh ribu infanteri (1 Samuel 4:10). Bahkan tentara Filistin memboyong tabut itu. Ini amat memilukan dan memalukan.

Kemenangan Filistin atas bangsa Israel merupakan hukuman dari Tuhan terhadap umat pilihan-Nya. Mengapa mereka dihukum? Karena meski membawa Tabut Perjanjian, perilaku mereka tidak sesuai dengan yang tertulis dalam perjanjian tersebut.

Hofni dan Pinehas, kedua anak Eli yang berada di dekat tabut perjanjian Allah (1 Samuel 4:4) adalah orang-orang jahat. Mereka menghujat Allah dan Eli membiarkannya (1 Samuel 3:13). Karena itu, hukumannya tidak akan dihapus selamanya (1 Samuel 3:14). Sungguh, pembawa sial orang-orang yang dihukum Tuhan.

Ini mengingatkan orang bahwa tanpa disertai iman kepada Tuhan simbol-simbol agama seperti tabut perjanjian, patung, salib, medali, dan benda-benda rohani tidak membawa keselamatan. Semua itu bukan alat untuk memanipulasi Tuhan demi kepentingan egoistik manusia. Benda-benda itu adalah sarana yang mengingatkan manusia supaya percaya hanya kepada Allah.

Injil hari ini (Markus 1: 40-45) membuka mata orang beriman tentang sumber kemenangan yang sejati. Penyandang lepra itu berseru kepada Yesus agar disembuhkan (Markus 1:40). Terdorong oleh belas kasihan Yesus menyembuhkannya (Markus 1:41).

Kemudian Yesus berpesan supaya yang sudah sembuh itu melakukan seperti yang diperintahkan dalam Taurat Musa (Markus 1:44). Namun, orang itu pergi memberitakan peristiwa itu ke mana-mana (Markus 1:45). Mukjizat Yesus mengatasi semua yang diperintahkan dalam kitab Taurat.

Loh batu, tanda perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel, tidak bisa menyelamatkan mereka. Perjanjian baru yang tampak dalam diri Yesuslah yang menyelamatkan manusia.

Kemenangan dan keselamatan tidak datang dari benda-benda rohani yang kita miliki. Iman kepada Tuhanlah yang menyelamatkan. Jadi, keselamatan manusia tidak berasal dari benda-benda mati, melainkan dari Tuhan yang hidup, yakni Yesus Kristus.

Kamis, 11 Januari 2024
Alherwanta O.Carm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here