SEBANYAK enam frater ditahbiskan menjadi Diakon. Perayaan ekaristi tahbisan diakonat dilaksanakan di kapel Seminari Menengah Sr. Paulus Palembang. Perayaan ini dilakukan bertepatan dengan Pesta Tahta St. Petrus tanggal 22 Februari 2024.
ke-6 diakon calon imam terdiri dari dua frater calon imam diosesan Keuskupan Agung Palembang, yakni: Fr. Damian Yanuarius Haukilo Muni
dan Fr. Marselisius Karmi.
Sebanyak empat frater lainnya dari Kongregasi SCJ yakni Fr. Fransiskus Edi Setiawan SCJ, Fr. Paulus Yosse Pratama SCJ, Fr. Yohanes Ferry Ariyanto SCJ, dan Fr. Yuvens Kristia Efrata SCJ.
Uskup Keuskupan Agung Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono selaku pentahbis dalam homilinya mengungkapkan asal muasal kata “diakon” yang berarti pelayan. Dalam bahasa Jawa, “diakon” berarti pribadi yang disuruh.
Selain itu, ia mengajak para tertahbis belajar dari pribadi Santo Petrus sebagai yang utama dari pertama dari para rasul mendapat wewenang untuk menjadi juru bicara dan menjadi saksi peristiwa peristiwa Yesus. Kendati demikian, Petrus tampil sebagai pribadi yang memiliki kelemahan sampai ia mengingkari Yesus.
Menjadi murid sejati haruslah jujur dan memberikan keteladanan. Ia berani berkata “tidak” terhadap korupsi, kemalasan, ketidakadilan. Juga sebaliknya, berani berkata “ya” kepada perintah Yesus.
Tema yang diangkat oleh para diakon ini adalah perkataan Tuhan Yesus “Ke dalam tangan-Mu Kuserahkan jiwa-Ku”. Tema ini mengungkapkan totalitas pemberian diri bagi Allah, Gereja, dan sesama.
Perayaan dilanjutkan dengan makan malam.