Keselamatan Allah itu Universal

0
51 views

Bacaan 1: 2Raj 5:1-15a
Injil: Luk 4:24-30

Di sebagian masyarakat masih ada yang beranggapan barang mahal itu pasti bagus. Ada harga ada kualitas, atau “branded” pasti bagus, padahal belum tentu demikian.

Kala beli sesuatu hanya karena merk terkenal untuk sebuah gengsi mendingan jangan dibeli. Bisa jadi secara kualitas tidak memenuhi syarat sehingga nantinya malah tidak nyaman dipakai. Saat membeli barang sebaiknya memperhatikan: kondisi, “durability” (daya tahan), “timelessness” (umur panjang) dan “worth of money” (bernilai secara harga/ uang).

Produk lokal saat ini sudah banyak yang bagus dan tentu lebih murah dibanding barang “branded”.

Tuhan Yesus adalah “AKAMSI” (Anak Kampung Sini) dari Nazareth. Tentunya sudah banyak diketahui latar belakang-Nya, yaitu sebagai anak tukang kayu (Yusuf). Sehingga orang-orang di kampung Nazareth tidak percaya pada keilahian-Nya. Akibatya, Yesus tidak membuat mukjizat bagi mereka sama seperti kisah dua nabi besar Israel Elia dan Elisa yang tidak membuat mukjizat atas umat Israel karena kedegilan hati mereka.

Dua nabi itu malah membuat mukjizat bagi dua orang non Yahudi. Nabi Elia membuat mukjizat kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon dan Nabi Elisa mentahirkan Naaman orang Aram-Siria itu, karena mereka pada akhirnya mau percaya kepada-Nya.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya…”

Demikian kata-Nya.

Namaan, panglima bangsa Aram, orang Syiria itu pada awalnya tersinggung karena untuk kesembuhan kustanya, ia hanya disuruh mandi tujuh kali di Sungai Yordan. Jauh-jauh datang dari Syiria hanya disuruh mandi di Sungai Yordan demikian pikirnya.

Namaan ingin melihat proses penyembuhan yang lebih takjub, daripada sekedar mandi di sungai saja. Sehingga ia disindir oleh anggota pasukannya.

“Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.”

Kadang kita pun merasa kurang sreg ketika menghadapi hal-hal yang dianggap receh dan produk lokal, maunya yang berkualitas.

Pesan hari ini

Dari kisah Namaan dan janda di Sarfat, Sidon kita mengetahui bahwa keselamatan Allah itu bersifat universal tidak hanya eksklusif bagi Bangsa Yahudi saja.

Kadang hal kamu anggap receh dan produk lokal itu, malah berkualitas.

“Saat hidup tidak memberimu senyuman, beri dia sedikit gelitikan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here