Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Kita memasuki hari-hari pekan suci saat kita mengenangkan kisah-kisah Yesus menjelang sengsara dan wafat-Nya. Ada sederet kisah yang memperlihatkan kualitas hidup dan pribadi orang pada waktu itu. Hari ini setidaknya kita merenungkan tiga (3) kelompok orang dengan karakternya masing-masing, yakni:
Pertama, Maria (saudara kandung Marta dan Lazarus) yang meminyaki kaki Yesus dengan setengah kati minyak narwastu murni yang tentu mahal harganya dan menyekanya dengan rambutnya.
Kedua, Yudas yang menuduh Maria menghambur-hamburkan uang dan seharusnya membagi-bagikannya kepada orang-orang miskin serta
Ketiga sejumlah besar orang Yahudi serta para pemuka agama yang bermufakat untuk membunuh Lazarus yang telah dibangkitkan oleh Yesus.
Sahabat terkasih,
Memang, ketika imam-imam kepala dan para ahli taurat telah kehilangan akal untuk membendung kuatnya pengaruh pewartaan Yesus dan semakin banyaknya orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, mereka pun berencana menggunakan cara terang-terangan, yakni ingin membunuh Lazarus. Maklumlah Lazarus adalah saksi mata, karena ia telah mati dan hidup kembali berkat Tuhan Yesus. Berkat berita tentang hidupnya Lazarus membuat khalayak orang Yahudi ingin bertemu dengan Yesus dan melihat secara langsung si Lazarus. Sementara imam-imam kepala menjadi gelap mata dan ingin membunuh Lazarus. Sekali lagi, mereka ingin membunuh Lazarus agar ia tidak dapat lagi bersaksi tentang peristiwa yang ia alami. Inilah contoh sikap yang mengabaikan adab serta mengedepankan emosi.
Sahabat terkasih,
Semoga kita dijauhkan dari sikap dan tabiat para imam kepala ini karena zaman ini pun marak dengan cara-cara yang jauh dari adab dan tentu saja tak bertanggungjawab. Semoga kita tidak jatuh dalam cara hidup seperti itu sebaliknya selalu mengedepankan kasih dan kerendahan hati. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Parangtritis di pantai selatan, besar ombak dan banyak ikan. Jangan kalah dengan kejahatan, tetapi kalahkanlah dengan kebaikan.
Pagi hari selalu berolah raga, sehatlah jiwa dan raganya. Imam-imam kepala bermupakat membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi percaya kepada-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 42:1-7
Yohanes 12:1-11
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus. (Yoh 12:1-11)