Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Tibalah saatnya, hari ini kita memasuki Tri Hari Suci atau lazim juga disebut Tri Hari Paskah. Petang atau malam hari nanti kita mengadakan ekaristi Kamis Putih, saat kita mengenang kembali Tuhan Yesus yang mengadakan perjamuan terakhir bersama rasul-rasul-Nya. Itulah perjamuan untuk yang terakhir kalinya sebelum Tuhan Yesus meninggalkan mereka karena sengsara dan wafat di kayu salib.
Ada dua peristiwa yang terjadi dalam perjamuan ini,
Pertama, ketika Tuhan akan membagikan roti dan anggur Tuhan berkata “Inilah tubuh-Ku, inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagimu.” Perjamuan roti anggur menjadi lambang penyerahan diri-Nya bagi penebusan manusia.
Kedua, dalam perjamuan itu Yesus mengambil kain lenan dan membasuh kaki para rasul.
Sahabat terkasih,
Tindakan Yesus menanggalkan jubah lalu membasuh kaki para murid adalah sebuah teladan serta ajakan agar kita mau menanggalkan keangkuhan dan kesombongan kita demi sebuah pelayanan. Bukahkah Yesus rela menanggalkan keilahian-Nya untuk menjadi manusia bahkan rela menderita dan sengsara demi ketaatan-Nya kepada Bapa. Dengan kata lain, selagi kita masih mengandalkan kedudukan, jabatan dan keangkuhan, pelayanan kita menjadi sia-sia. Jika kita masih mengagung-agungkan keangkuhan dan kesombongan kita takkan pernah mampu mengasihi Tuhan dan sesama dengan kasih paripurna. Inti dari ajaran Tuhan adalah kerendahan hati, rela menanggalkan ego diri demi kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Selamat memasuki Tri Hari Suci. Berkah Dalem.
Lama sudah tidak bertemu, tak pernah berubah senyum manismu. Seperti Aku membasuh kakimu, kamu pun wajib saling membasuh kakimu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kel. 12:1-8.11-14;
1Kor. 11:23-26;
Yohanes 13:1-15
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yoh 13:1-15)