Puncta 12 Maret 2024
Selasa Prapaskah IV
Yohanes 5:1-3a.5-16
PEMILU sudah berjalan pada 14 Februari 2024 kemarin. Dalam hitung cepat didapatkan hasil Paslon 02 diperkirakan akan memenangkan kontestasi Pilpres tahun ini. Dalam pemilu pasti ada yang menang dan ada pula yang kalah.
Namun ada hal yang janggal. Biasanya partai pemenang pemilu juga diikuti dengan pemenangan capresnya. Tetapi kali ini partai dengan suara terbanyak tidak serta merta memenangkan capresnya.
Orang kemudian mencurigai ada permainan apa kali ini? Orang menilai ada kecurangan-kecurangan yang dilakukan.
Tim Pemenangan paslon mencari kemungkinan adanya penggelembungan suara. Ada pula yang menuduh server Sirekap sudah di-setting untuk kemenangan paslon tertentu.
Menghadapi situasi yang rumit dan sulit, orang mudah sekali mencari kambing hitam. Harus ada yang disalahkan. Dalam pemilu kali ini, Sirekap dijadikan kambing hitam munculnya karut-marut dalam penghitungan suara.
Yesus masuk Yerusalem, didekat Gerbang Domba ada sebuah kolam. Di sana banyak orang sakit yang menantikan mukjizat penyembuhan. Di situ ada orang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Yesus menawarkan penyembuhan. “Maukah engkau sembuh?” Mungkin karena sudah putus asa saking lamanya dia sakit, orang ini justru menyalahkan keadaannya.
“Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”
Ia kalah cepat. Orang lain sudah mendahuluinya. Itu dilakukan berkali-kali sampai puluhan tahun. Dalam keadaan putus asa, dia mencari kambing hitam, menyalahkan keadaannya.Tidak ada orang yang peduli dengannya.
Yesus langsung menyuruh orang itu mengangkat tilam dan berjalan. Dia ikuti perintah Yesus dan sembuhlah ia. Orang itu baru tahu kalau yang menyembuhkan Yesus ketika dia berjumpa dengan-Nya di Bait Allah.
Pesan Yesus kepadanya, “Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Karena sukacitanya, ia memberitakan Yesus kepada banyak orang.
Hikmah yang dapat kita petik, jangan suka mencari kambing hitam, tetapi tetaplah berusaha dengan sekuat tenaga.
Pada saatnya Tuhan akan memberikan pertolongan. Tindakan Tuhan selalu tepat pada waktunya.
Jauh-jauh ke Tanah Suci pengin naik unta,
Untanya ngambek tidak mau jalan ke kota.
Pertolongan-Nya tepat pada waktunya,
Kita hanya diminta untuk selalu percaya.
Cawas, mudah cari kambing hitam
Rm. A. Joko Purwanto Pr