Narsistik

0
134 views

Bacaan 1: Kel 32:7-14
Injil: Yoh 5:31-47

Dalam kehidupanmu pasti pernah ketemu seseorang yang “cuek”, merasa paling benar dan tidak mau mendengarkan nasihat dari orang lain. Orang tipe demikian disebut sebagai “gangguan kepribadian narsistik”.

Kurang empati pada orang lain namun haus pujian dari orang lain. Cenderung sombong, egois, manipulatif dan penuntut. Kadang juga merasa dirinya pantas untuk mendapatkan perlakukan khusus.

Dalam bacaan-bacaan hari ini, Allah dan Tuhan Yesus menggambarkan “Bangsa Pilihan-Nya” sebagai bangsa yang tegar tengkuk (tidak penurut, bebal). Meski sebagai “Bangsa Teripilih” namun sejarah Israel kuno menunjukkan mereka sering “mbalelo” bahkan hingga pada zaman Tuhan Yesus.

Berbagai mukjizat telah mereka lihat dan alami sendiri selama dalam perjalanan menuju “Tanah Terjanji” bahwa Allah adalah Maha Kuasa. Namun demikian, mereka masih saja tidak setia dan mencari alternatif allah lain.

Ini terjadi saat Musa sedang diatas Gunung Sinai menerima dua loh batu yang berisi “Sepuluh Perintah Allah”. Karena dirasa Musa lama turun dan mungkin dianggap mati, maka mereka meminta Harun membuat allah lain untuk melanjutkan memimpin perjalanannya menuju “Tanah Terjanji”.

“Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.

…mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban,…

…Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.”

Demikian Sabda-Nya kepada Nabi Musa.

Dalam suatu perdebatan dengan orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus mungkin heran. Mereka yang katanya sangat agamis dan ahli Kitab Suci ternyata masih belum mampu mengenali siapa Diri-Nya.

Mereka menuntut sebuah kesaksian tentang Diri-Nya.

Namun menurut-Nya percuma saja ada kesaksian tentang sebuah kebenaran jika hatinya bebal, sudah membatu dan menolak. Kesaksiannya itu samasekali tidak berguna bagi mereka.

Yohanes Pembaptis telah memberi kesaksian tentang siapa Yesus namun mereka tetap tidak mau percaya.

“Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya.

Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.”

Demikian Ia mencoba meyakinkan mereka.

Pesan hari ini

Sebagai orang kristiani, kamu adalah “umat pilihan-Nya”, mestinya tidak narsistik seperti “bangsa pilihan-Nya”.

Yesus adalah 100% Allah dan 100% Manusia.

“Jika kamu berpikir bahwa kamu mengetahui semuanya. Pikirkan lagi.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here