KISAH Rasul mencatat pengalaman iman jemaat Kristen awal. Dari sana, orang bisa belajar bagaimana iman itu muncul dan tumbuh menjadi kuat. Bacaan hari ini (Kisah Rasul 4:13-21 dan Markus 16:9-15) memberikan gambaran tentang hal itu.
Injil Markus memberitakan tentang sikap tidak percaya para murid terhadap kebangkitan Yesus (Markus 16:11.13). Yesus heran akan ketidakpercayaan mereka itu (Markus 16:14). Namun, Dia memberi tugas kepada mereka untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia dan kepada segala makhluk (Markus 16:15).
Petrus dan Yohanes yang mengalami Yesus yang telah bangkit dan menjadi percaya melaksanakan pesan Yesus itu. Mereka mewartakan Yesus bukan hanya dengan kata-kata, melainkan dengan perbuatan nyata. Dengan kuasa Yesus, Petrus menyembuhkan orang lumpuh (Kisah Rasul 3:6-7).
Peristiwa itu membuat iman Petrus dan Yohanes akan kebangkitan Yesus makin kuat, sehingga berani menghadapi tantangan dari para pemimpin agama Yahudi, tua-tua, dan para ahli Taurat yang mencoba membungkam dan menghentikan kesaksian mereka (Kisah Rasul 4:17). Usaha mereka itu gagal.
Mengapa? Pertama, karena iman mereka bersumber pada Yesus yang bangkit dan menampakkan diri kepada mereka. Kedua, karena para rasul itu mengalami sendiri kuasa Yesus yang bangkit itu. Iman Kristen itu pemberian dari Tuhan; bukan hasil upaya mencari pengetahuan.
Hal itu tampak jelas dari komposisi umat Kristen. Mereka itu terdiri dari kaum intelektual yang sangat cerdas hingga orang-orang yang buta huruf; dari Paus hingga orang-orang biasa yang tidak pernah terdengar namanya.
“Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus” (Kisah Rasul 4:13).
Iman kepada Tuhan itu anugerah Tuhan; bukan hasil upaya kita. Iman itu tumbuh makin kuat lewat pengalaman iman juga. Semakin ditantang, iman orang makin matang. Itulah yang para rasul dan orang-orang Kristen alami. Apakah kita berani menghayati iman kita di tengah tantangan atau kita lebih mencari rasa aman tatkala kesulitan dan pencobaan datang?
Sabtu, 6 April 2024
Albherwanta, O.Carm.