INILAH ruang PPBS yang merupakan singkatan dari Posko Peduli Bencana Sidareja. Posko ini dibentuk tahun 2008 (tepatnya 8 Desember 2008). Cikal bakal terbentuknya PPBS adalah adanya program Perdaki (Persatuan Karya Darma Kesehatan Indonesia) yang mengambil “pilot project” studi kebencanaan di Kabupaten Cilacap Barat, khususnya di Kecamatan Sidareja. Terutama di desa Gunungreja yang tak lain merupakan permukiman warga yang sering menjadi kawasan langganan banjir di Kec. Sidareja). Itu terjadi sekitar awal tahun 2008.
Berkat pendampingan Karito (Karitas Keuskupan Purwokerto) yang digawangi oleh Romo Budhi Prayitno Pr dan kawan-kawan, sekelompok umat katolik yang pernah ikut terlibat dalam kegiatan “pilot project” kebencanaan yang diselenggarakan oleh Perdaki tersebut, kemudian membentuk sebuah “posko” yang dinamakan PPBS: Posko Peduli Bencana Sidareja.
Posko ini secara khusus bergerak hanya di bidang kebencanaan saja. Posko ini dibentuk pada saat Romo V. Sumanto Pr menjadi Pastur Kepala Paroki Sidareja ditemani Romo M. Ngarlan Pr sebagai kapelannya.
Struktur PPBS
PPBS secara struktural terdiri dari: Penanggungjawab (Romo Kepala Paroki, ex-officio), Koordinator umum, Bendahara, Sekretaris, Koord gudang, Voluntir.
Periode januari 2009-2012, tim PPBS terdiri dari Penanggungjawab: Romo V. Sumanto (romo paroki, yang dalam perjalanan waktu kemudian digantikan oleh Romo. V. Suranto selaku pastur paroki); Sekretaris: Sdri. Wiwin (guru SMK Yos Sudarso-Sidareja); Bendahara Ibu Goreti (ibu rumah tangga) dan Romo. M. Ngarlan (selaku pastur pembantu, yang dalam perkembangan waktu kemudian saya gantikan); Koord Umum: Sr. Edit Meluk PBHK (Pimpinan Komunitas Susteran PBHK Sidareja, yang dalam perkembangan waktu kemudian digantikan oleh Sr. Ambrosia PBHK); Koord. Gudang: Bpk. FX. Sutarno (Pensiunan); Voluntir: yang terdiri dari para ibu paroki dalam kerjasama dengan OMK paroki.
Sejak terbentuknya PPBS (2008) hingga sekarang, kiprahnya dalam kepedulian terhadap respon bencana yang terjadi di daerah Sidareja dan sekitarnya antara lain: Peristiwa Banjir Majenang (2008); Peristiwa Gempa Bumi Tasikmalaya (2009); Peristiwa Gunung Merapi Meletus (2010); Peristiwa Banjir Sidareja (2012).
Peristiwa Banjir yang terjadi pada tgl.23-25 Nopember 2012 lalu, PPBS bergerak memberikan respon dengan menggandeng/kerjasama dgn berbagai pihak, baik perangkat desa/ pemerintahan, warga masyarakat sekitar, umat Paroki, bahkan juga pihak di luar Sidareja, yaitu umat/dewan pastoral Paroki Tegal (Paroki Hati Kudus Yesus,Tegal), Bandung (Paroki Pandu, Bandung), Purwokerto (perorangan), Jakarta (perorangan), dll.
Respon terhadap bencana banjir yang terjadi 23-25 Nopember 2012 lalu, PPBS membagikan bantuan berupa 1.000 paket sembako yang terdiri dari: beras (2,5Kg), mie instan (4 biji), kecap (1 botol sedang), teh (1 bungkus), biskuit (1 kaleng/bungkus).
Sebanyak 1.000 paket tersebut dibagikan untuk .000 Kepala Keluarga yang tersebar di 7 desa. Selain, bantuan berupa sembako, PPBS beroleh bantuan pakaian pantas pakai dan pakaian baru dari para penderma/pendonor yang telah dibagi-bagikan pada masyarakat yang terdampak banjir.
Dalam penyaluran bantuan, PPBS melakukan tahap-tahap seperti “kajian bencana” (tahap awal 24-26 November 2012), yang dilanjutkan dengan tahap kerjasama berbagai pihak untuk pengadaan barang bantuan (proposal/sms/bbm,dll), pendistribusian barang bantuan, serta proses pertemuan-pertemuan evaluasi dan laporan kegiatan.
Terima kasih atas kerjasama, bantuan dan dukungan bagi PPBS. Kiranya baik bilamana banyak paroki membentuk tim khusus mensikapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi, khususnya di daerah-daerah rawan bencana.
Hari-hari ini, kita melihat, mendengar saudari-saudara kita sedang mengalami bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya. Kami ikut prihatin, dan berbelarasa…
Semoga PPBS dapat memberi bantuan entah mengutus salah satu team atau barang yang diperlukan bagi yang membutuhkan. Mohon doa restunya.