JAWABAN atas pertanyaan di atas menyangkut teologi tentang Gereja (eklesiologi) dan teologi Gereja tentang Maria (Mariologi).
Berdasarkan ajaran Santo Paulus, teologi ini merumuskan bahwa Gereja itu adalah tubuh mistik Kristus (Kolose 1:18 dan Efesus 1:23). Karena Gereja itu tubuh Kristus dan Maria adalah ibu Yesus, Maria itu disebut Bunda Gereja.
Kita juga menemukan dasar dari ajaran itu dari sabda Tuhan hari ini.
Pertama dari Kisah Para Rasul. “Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kisah Rasul 1:14).
Fakta di atas menggarisbawahi bahwa Bunda Maria itu menemani para murid Yesus dan komunitas Kristiani yang pertama. Santo Lukas (penulis Kisah Rasul) sengaja menyebut Maria, Bunda Yesus. Sang Bunda hadir dalam komunitas itu sebagai ibu dari para murid yang adalah saudara-saudara Yesus. Bunda Maria menemani Gereja dari awal hingga saat ini.
Kedua dari injil Yohanes yang mewartakan tentang sabda Yesus kepada Maria dan murid yang dikasihi-Nya. Keduanya berada di dekat kaki salib, tempat Yesus menderita sengsara.
“Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu.” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya” (Yohanes 19:26-27).
Yesuslah yang menyerahkan Maria menjadi ibu dari murid-Nya. Para murid itulah anggota-anggota Gereja perdana. Karena itu, Santa Perawan Maria disebut Bunda Gereja.
Sebutan itu merupakan hasil refleksi teologis jemaat Kristiani (Gereja) berdasarkan Kitab Suci. Sebagaimana semua teologi dirumuskan berdasarkan Kitab Suci, demikian pula julukan Bunda Gereja itu merupakan rumusan teologi berdasarkan Kitab Suci.
Ajaran Gereja tentang Maria itu berdasarkan yang Gereja imani tentang Yesus. Yang Gereja ajarkan tentang Maria menerangi caranya dalam mengimani Kristus. Demikian Gereja merumuskannya dalam Katekismus Gereja Katolik nomor 487. Sebagaimana Yesus tidak dapat dipisahkan dari Maria, demikian pula Gereja.
Senin, 20 Mei 2024
Peringatan Santa Perawan Maria, Bunda Gereja
HWDSF