INI benar-benar berkah berlimpah bagi masyarakat luas di wilayah Prafi-Manokwari yang berada di wilayah administratif Provinsi Papua Barat. Diberikan dan difasilitasi oleh Kongregasi Suster-suster Santa Perawan Maria (SPM).
Kongregasi SPM punya dua provinsi: SPM Provinsi Jawa berpusat di Probolinggo, Jatim, dan SPM Kalimantan berpusat di Samarinda, Kaltim.
Sekilas sejarah
Klinik Santa Maria Prafi Manokwari di Papua Barat ini mulai dibuka sejak tanggal 10 November 2005. Klinik kesehatan ini pada awalnya dirintis oleh Sr dr. M. Francis Mariati Soedewo SPM – seorang suster biarawati yang juga tenaga kesehatan profesional berstatus dokter beneran.
Suster dokter M. Francis Mariati Soedewo SPM ini sudah hadir di Prafi Manokwati sejak tahun 2001 dan sejak itu pula suster biarawati Kongregasi Santa Perawan Maria ini langsung merasa kerasan tinggal dan melayani masyarakat asli Papua.
Pada awalnya, karya kesehatan yang diampu Sr. dr. Francis Mariati Soedewo SPM ini hanya dibantu dengan seorang tenaga kesehatan. Dan itu adalah seorang ibu. Sebagai karyawan Klinik Santa Maria, ibu tersebut membantu sekuat tenaga dan penuh dedikasi karya Suster Dokter Francis Mariati Soedewo SPM.
Mereka berdua dengan setia mengobati dan merawat masyarakat asli Papua dengan sepenuh hati.
Klinik itu sendiri pada awalnya menggunakan satu bagian gedung di kompleks Gereja Santo Christoforus Paroki Prafi Manokwari. Barulah beberapa tahun kemudian dan dalam perkembangan zaman, Kongregasi Suster SPM mampu mengusahakan sebidang lahan tanah.
Di atas lahan tanah inilah kemudian dibangunlah Klinik Santa Maria. Untuk pelayanan pengobatan sekaligus menjadi lokasi di mana rumah biara Suster SPM berada. Lokasinya di Jalan Merpati, Udapi Hilir, Prafi, Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat.
Butuh SMD yang mumpuni di bidang layanan kesehatan
Suster dr. M. Francis Mariati Soedewo, SPM sang perintis pelayanan kesehatan dari Kongregasi SPM yang didampingi Sr. Theodora, Sr. Skolastika dan Sr. Irmina menandatangani Prasasti Pemberkatan dan Peresmian Apotek Santa Maria yang disaksiakan oleh Rama Yohanes Sunyata, Pr.
Perkembangan menuju kemajuan di awal adalah kegiatan menyediakan lahan tanah dan bangunan sendiri. Untuk keperluan klinik balai pengobatan dan layanan kesehatan serta susteran biara. Waktu pun berlalu.
Zaman juga semakin berkembang sehingga diperlukan sumber daya manusia profesional dan berstandar. Karena itulah, mulai tahun 2017, manajemen pengelolaan layanan kesehatan dan estafet kepemimpinan beralih kepada Sr. Skolastika SPM. Dan itu berlangsung hingga saat ini. Juga karena suster dokter M. Francis Mariati Soedewo SPM sudah tidak muda lagi – malah boleh disebut sudah masuk usia senja.
Mengurus segala sesuatunya
Sr. Skolastika SPM yang akrab dipanggil Sr. Tika mulai mengurus perizinan dan segala keperluan klinik. Ia melakukannya dengan melibatkan tenaga-tenaga medis; sesuai dengan standard pengobatan. Pada tanggal 22 Maret 2022, Surat Izin Operasional akhirnya terbit. Nama Balai Pengobatan pun akhirnya berubah menjadi Klinik Santa Maria.
Seiring dengan tuntutan pelayanan medik yang semakin berkembang dan dibutuhkannya fasilitas yang memadahi, maka pada tahun 2023juga semakin dirasakan kebutuhan untuk membangun sebuah apotik. Ini demi upaya pelayanan pengobatan yang lebih baik.
Karena itu, pada tanggal 31 Mei 2024 dan bersamaan Hari Raya Santa Perawan Maria, maka diresmikan dan diberkatilah gedung bernama Apotik Santa Maria.
Pemberkatan apotik digelar oleh Ketua Tim Pastoral Wilayah Manokwari sekaligus Pastor Gereja Santo Christoforus Paroki Prafi Manokwari: Pastor Yohanes Sunyata Pr. Dilakukan bersama dua imam konselebran yakni Pastor Philipus Sedik OSA – kini Pastor Paroki Imanuel Sanggeng Manokwari dan Pastor Yosep Adrianto CM yang mengampu tugas pastoral sebagai Pastor Paroki Tofoi Bintuni.
Acara peresmian dan pemberkatan apotik ini dihadiri Sr. M. Irmina SPM mewakili DPP Kongregasi SPM Provinsi Jawa dari Probolinggo, Sr. M. Mathilda SPM sebagai Ekonom DPP Probolinggo, serta para suster SPM anggota Komunitas Prafi dan Masni.
Apotik Santa Maria di Prafi Manokwari, Papua Barat
Misa Syukur Hari Raya Kongregasi Santa Perawan Maria dan Pemberkatan Apotik Santa Maria dipimpin oleh Rama Yohanes Sunyata Pr; didampingi oleh Pastor Philipus Sedik OSA dan Pastor Yosep Adrianto CM.
Dalam sambutanya dan atas nama Kongregasi Suster SPM Propinsi Jawa, Sr. M. Irmina SPM menyampaikan, hari Jumat tanggal 31 Mei 2024 dan di Prafi Manokwari merupakan peristiwa bersejarah bagi Kongregasi SPM. Juga hari penuh rahmat dan syukur karena bertepatan dengan perayaan Pesta Maria Mengunjungi Elisabeth – Hari Raya Kongregasi Suster-suster Santa Perawan Maria.
Pada hari yang istimewa itu, Tuhan telah menganugerahi Kongregasi Suster SPM berupa peristiwa bersejarah tersebut. Yakni, peresmian dan pemberkatan Apotek Santa Maria. Dikerjakan sebagai upaya untuk mengembangkan pelayanan kesehatan di dataran Prafi Manokwari, Papua Barat.
Sr. Irmina SPM menyampaikan salam proficiat kepada para suster anggota Komunitas SPM Prafi. Dengan menyebut nama-nama berikut ini:
- Sr. Teodora SPM sebagai pemimpin rumah biara.
- Sr. dr. Francis Mariati Soedewo SPM yang menjadi suster pionir, karena ia mengawali layanan karya kesehatan Kongregasi Suster SPM bagi masyarakat asli Papua. Sejak awal berdiri dan itu berlangsung sampai sekarang.
- Sr. Skolastika alias Sr. Tika SPM sebagai pemimpin karya kesehatan Klinik Santa Maria.
- Sr. Evalista SPM yang berkarya di TK Santa Maria.
Selanjutnya, Sr. Irmina SPM juga menyampaikan ungkapan terimakasih atas ketekunan dan kesetiaan para kolega suster SPM dalam mengampu karya kesehatan dan pendidikan di Tanah Papua Barat – khususnya di Prafi Manokwari,
Sebelum sambutan Sr. Irmina SPM, kepada audiens hadirin sempat dibacakan oleh Kepala Sekolah SDK Santa Maria Masni: Sr. Chrisentine SPM tentang sejarah singkat berdirinya Kongregasi Suster-suster Santa Perawan Maria.
Sr. Skolastika SPM sebagai pemimpin Klinik Santa Maria melihat, masyarakat di sekitaran dataran Prafi hingga Sidey -jika hendak berobat ke dokter spesialis atau membutuhkan pengobatan berkelanjutan- mau tak mau harus pergi ke Kota Manokwari. Bila harus demikian, maka dibutuhkan biaya transportasi cukup mahal.
Karena itu dan demi progres ke depan, maka Klinik Santa Maria Prafi punya prakarsa ingin membangun Unit Rawat Inap yang kiranya bisa menampung hingga 15 pasien.
Direncanakan ke depan juga akan bekerjasama dengan tenaga dokter Sp.Og (dokter ahli spesialis kandungan) dan mulai menerima pelayanan layanan persalinan 1×24 jam.
Untuk menunjang operasional selanjutnya, Kilinik Santa Maria masih membutuhkan fasilitas oksigen, shiring pump, tensi meter, USG4D, genset, serta tenaga dokter gigi.
Riwi Nugroho
Dari Manokwari, Provinsi Papua Barat