PENAMPAKAN yang Ignatius alami di tepi Sungai Cardoner mengakhiri sebuah spekulasi yang mengatakan bahwa meditasi tidak memperkaya akal budi maupun sebaliknya. Karena devosinya, suatu ketika ia pergi ke sebuah gereja yang letaknya lebih dari satu mil dari Manresa. Kalau tidak keliru, gereja itu adalah Gereja St. Paulus.
Jalan yang menuju ke sana letaknya sangat dekat dengan sebuah sungai. Ketika ia sedang dipenuhi oleh rasa devosinya, ia duduk sebentar dan wajahnya mengarah ke sungai yang mengalir di bawah.
Tak bisa diterangkan
Ketika ia sedang duduk, mata budinya mulai terbuka. Ia memang tidak melihat suatu penampakan, namun ia mulai mengerti dan memahami banyak hal, baik yang menyangkut hal-hal rohani maupun bidang iman dan ilmu.
Hal ini terjadi dengan kejelasan yang begitu besar sehingga semuanya itu nampak seperti hal yang sama sekali baru.
Tidak mungkin baginya untuk menjelaskan secara detail apa yang ia pahami pada waktu itu, kecuali mengatakan bahwa ia menerima kejelasan yang begitu besar dalam pengertiannya.
Begitu dalam pengalaman dan pemahamannya saat itu, sehingga bila ia menjumlahkan semua anugerah yang telah ia terima dari Allah serta semua hal yang diketahuinya selama 62 dalam hidupnya, rupanya akan jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan apa yang ia terima pada waktu itu. (Bersambung)
Romo Ignatius L. Madya Utama SJ, pastor Yesuit dan dosen teologi STF Driyarkara Jakarta dan Pusat Pastoral Yogyakarta.