Kasihilah Musuh-musuhmu

0
50 views
Ilustrasi - Saling mencintai. (Ist)

Puncta 18 Juni 2024
Selasa Biasa XI
Matius 5:43-48

SUN TZU adalah seorang jenderal dari kekaisaran Wu yang hidup pada 544 – 496 SM. Ia dikenal sebagai ahli strategi perang, selain juga seorang filsuf yang terkenal.

Pemikirannya masih banyak dipakai dalam kepemimpinan, managemen dan aneka macam startegi bisnis sampai sekarang. Sun Tzu banyak dikenal karena tulisannya yang berjudul The Art of War.

Di antara ungkapan-ungkapannya yang terkenal adalah, “Untuk mengetahui siapa musuhmu, kamu harus menjadi seperti mereka. Jaga temanmu agar tetap dekat dan jagalah musuhmu agar bisa lebih dekat lagi.”

Seorang Kaisar China menggunakan strategi Sun Tzu. Sang Kaisar mengatakan bahwa ia ingin melenyapkan semua musuh-musuhnya.

Beberapa hari kemudian orang-orang menyaksikan bahwa kaisar itu duduk, makan, dan bersenda gurau dengan musuh-musuhnya.

Bawahannya menjadi heran dan bertanya, “Paduka, bukankah paduka mengatakan bahwa paduka ingin melenyapkan semua musuh Paduka?”

Kaisar itu menjawab, “Itu benar. Saya sudah melenyapkan musuh-musuh itu. Saya menjadikan mereka sahabat saya.”

Sedikit mirip dengan strategi Sun Tzu, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya untuk mengasihi musuh-musuh.

“Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Yang membedakan ajaran Yesus adalah motivasinya. Kalau Sun Tzu ingin mencari kemenangan. Yesus ingin agar murid-murid-Nya menjadi sempurna seperti Bapa di surga sempurna adanya.

Kita tidak mengalahkan musuh tetapi mengasihi musuh. Menang kalah itu kedudukannya tidak sejajar. Yang menang di atas, yang kalah di bawah. Kalau mengasihi itu akan menjadi sejajar, sama sederajat. Tidak ada atas bawah.

Dengan mengasihi musuh kita disebut anak-anak Allah. Hal itu tidak mudah. Menerima orang yang tidak seide dengan kita saja sulit, apalagi mengasihi orang yang membenci kita.

Kalau kita tidak mampu mengasihi musuh, maka jangan buat orang lain menjadi musuh. Tuntutan Yesus memang berat. Apakah anda masih mau mengikuti-Nya?

Apakah anda bersedia untuk mengubah orang yang membenci anda menjadi sahabat-sahabat anda?

Ada kuda makan ketupat,
Perut lapar tak mau berangkat.
Maaf puncta hari ini terlambat,
Karena acara seharian sangat padat.

Cawas, marilah saling mengasihi
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here