Yayasan Kanisius Surakarta: Mohon Rahmat Kegigihan di Penutupan Novena St. Petrus Kanisius, TA 2023-2024

0
16 views
Para murid sekolah-sekolah Yayasan Kanisius Cabang Surakarta ikuti perayaan ekaristi penutupan Tahun Ajaran 2023-2024. (FX Juli Pramana)

“YAYASAN Kanisius terus-menerus berjuang, mengurangi mengeluh dan mewarisi warisan Santo Petrus Kanisius. Dengan memohon rahmat perseveransia (kegigigihan), rahmat usaha terus-menerus, meskipun menghadapi kesulitan dalam pelayanan pendididikan di Yayasan Kanisius.

Membangun rumah yang kokoh di atas dasar batu mengajak kita untuk meletakkan karya kita dalam Sabda Tuhan. Sabda yang kita dengarkan dari pengajaran Yesus mengajak kita untuk menyelesaikan pertandingan seperti kata Santo Paulus dengan pelayanan di Yayasan Kanisius yang semakin lebih baik,” kata Kepala Yayasan Kanisius Cabang Surakarta: Romo Joseph Situmorang SJ.

Hal itu disampaikan dalam homili Perayaan Ekaristi Penutupan Novena St. Petrus Kanisius dan Penutupan Tahun Ajaran 202-/2024 untuk sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Kanisius Cabang Surakarta.

Perayaan Ekaristi diselenggarakan di Gereja Santo Antonius Padua Paroki Purbayan Surakarta. Dihadiri perwakilan siswa TK, SD, SMP, dan SMK serta guru karyawan. Perayaan Ekaristi juga diikuti sekolah-sekolah Kanisius di Karanganyar, Wonogiri, dan Klaten melalui jalur live streaming.

Poster ekaristi penutupan Novena Santo Petrus Kanisius dan Tahun Ajaran 2023-2024. (Ist)

Penjelajahan bersama kaum muda

Sembilan pekan berturut-turut literasi tentang Santo Petrus Kanisius dan ketekunanan doa dalam Novena Santo Petrus Kanisius dilakukan di Yayasan Kanisius Cabang Surakarta. Literasi tentang Santo Petrus Kanisius dilakukan untuk meneladan Santo Petrus Kanisius melalui testamen atau kesaksiannya menjadi saksi iman.

Doa novena yang dilakukan juga menjadi cara untuk mendidik kaum muda seperti amanat Santo Petrus Kanisius dan seturut Universal Apostolik Preferences Jesuit Indonesia dalam menunjukkan jalan menuju Allah dan penjelajahan bersama kaum muda.

Panggilan pelayanan

Bacaan yang direnungkan pada perayaan ekaristi diambil dari Surat Santo Paulus yang kedua kepada Timotius 4: 1-8: “Penuhilah panggilan pelayananmu” dan bacaan Injil Santo Matius 7: 21-27 tentang orang yang bijaksana yang mendengarkan sabda Tuhan seperti membangun rumah yang kokoh diatas batu.

Yayasan Kanisius Surakarta – Ekaristi mohon rahmat kegigihan. (FX Juli Pramana)

Petrus Kanisius belajar ajaran yang benar

“Santo Petrus Kanisius dalam testamen atau autobiografinya pertama-tama bukan mengisahkan sejarah hidupnya, tetapi apa yang dikerjakan selama hidupnya. Hal yang sangat menonjol dalam testamen Santo Petrus Kanisius adalah menanggapi situasi ‘kegelapan’ pada Abad Pertengahan dan perpecahan yang dihadapi Gereja Katolik dengan kaum Protestan seperti Martin Luther, Zwingli, dan Calvin.

Petrus Kanisius menanggapi dengan sungguh-sungguh situasi itu. Hal yang dilakukan Santo Petrus Kanisius pertama-tama dengan mempelajari ajaran yang benar.

Terimakasih kepada bapak ibu guru yang mendampingi anak-anak untuk belajar dengan benar.

Petrus Kanisius membela apa yang dipelajari

Hal yang kedua yang dilakukan Santo Petrus Kanisius adalah membela apa yang dipelajari dengan berbagai cara. Cara yang dilakukan dengan mendirikan sekolah-sekolah atau kolese, menghadap para pemimpin, bangsawan dan para raja untuk mencari teman kerja untuk menyebarluaskan kebenaran.

Direktur Yayasan Kanisius Cabang Surakarta Romo Situmorang SJ memimpin ekaristi penutupan Novena Santo Petrus Kanisius di Gereja Paroki Purbayan Solo. (FX Juli Pramana)

Bukan untuk menonjolkan diri

Hal yang ketiga di dalam Gereja Katolik Petrus Kanisius membela ajaran iman Katolik dalam kesatuan dengan Gereja.
Bagian akhir testamen Santo Petrus Kanisius mengatakan, semua yang dilakukan adalah karya Tuhan sendiri. Bukan keinginannya untuk menonjolkan diri, tetapi demi mewartakan kebenaran dari Tuhan.

Pelaksana sabda
Dikaitkan dengan bacaan pertama mirip yang dilakukan Santo Paulus yang menulis surat pada Timotius: darahku sudah dicurahkan dalam pewartaan iman.

“Dalam pelayanan Yayasan Kanisius hendak mencontoh Santo Petrus Kanisius dan Santo Paulus untuk memberikan pelayanan yang sungguh-sungguh demi anak didik yang dipercayakan kepada kita,” ungkap Romo Joseph Situmorang SJ.

Lebih lanjut Romo Joseph Situmorang menyampaikan bahwa pengajaran Yesus dalam konteks pengajaran di bukit, Yesus mengajak kita untuk melaksanakan sabda-Nya bukan hanya mendengarkan sabda-Nya.

Pelayanan Yayasan Kanisius belum berakhir. Kita perlu bekerja terus-menerus, berjuang mengurangi mengeluh. Salah satu rahmat yang perlu kita mohon adalah mengurangi mengeluh dan mengesah. Petrus Kanisius tidak pernah mengeluh. Tetapi tekun bekerja terus.

Pondasi yang kokoh
Pengajaran Yesus menjadi dasar yang kokoh. Pondasi yang kokoh adalah sabda Tuhan seperti orang membangun rumah yang kokoh di atas dasar batu.

“Melaksanakan sabda dalam pelayanan di Yayasan Kanisius dilakukan dengan memberikan pelayanan yang semakin baik pada anak didik dan orangtua,” kata Romo Joseph Situmorang SJ.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here