Iman yang Mengatasi Penyakit dan Kematian

0
28 views
Yesus membangkitkan anak Yairus, by Istanbul, Church of Christ in Chora, 1315-21.

SABDA Tuhan pada hari Minggu Biasa XIII berbicara tentang Tuhan, penyakit, dan kematian. Hal itu tampak dalam bacaan pertama dan injil.

Bacaan berbicara Tuhan dan kematian. “Allah tidak menciptakan maut, dan Ia pun tidak bergembira kalau makhluk yang hidup musnah binasa. Sebaliknya Ia menciptakan segala sesuatu supaya ada; dan supaya makhluk-makhluk jagat menemukan keselamatan.” (Kebijaksanaan 1:13-14).

Sabda itu menyampaikan pesan penting kepada manusia yang merasa takut menghadapi penyakit dan kematian. Contohnya adalah Jairus dan wanita yang disembuhkan dari penyakit pendarahannya.

Jairus datang kepada Yesus dan memohon agar Dia datang menyelamatkan anaknya perempuan yang sakit, hampir mati (Markus 5:22-23). Wanita yang selama 12 tahun menderita pendarahan itu menjamah jubah Yesus dan disembuhkan (Markus 5:25-34). Mereka percaya kepada Yesus.

Kepada wanita itu dan Jairus Yesus mengatakan perlunya iman akan Dia ketika menghadapi penyakit dan kematian. Kepada wanita itu Yesus bersabda, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu.” (Markus 5:34). Imannya telah menyembuhkannya.

Kepada Jairus yang mendengar bahwa anaknya sudah mati, Yesus bersabda, “Jangan takut, percaya saja.” (Markus 5:36). Kata-kata Yesus itu mengandung kekuatan, karena Dia memang mampu membuat anak perempuan Jairus yang mati hidup kembali (Markus 5:41-42). Karena imannya, Jairus melihat anaknya hidup kembali.

Tuhan Yesus datang untuk menyembuhkan penyakit dan mengalahkan kematian. “Yesus Kristus, Juru Selamat kita, telah mematahkan kuasa maut, dan menerangi hidup dengan Injil” (2 Timotius 1:10b). Ini menjadi alasan bagi kita untuk memuji Tuhan yang telah mengangkat manusia dari dunia orang mati (Mazmur 30:4).

Penyakit dan kematian tidak perlu membuat kita takut, melainkan menjadi alasan untuk datang kepada Yesus dengan penuh iman. Dia akan menyembuhkan kita. Seperti Jairus yang datang berlutut di depan Yesus dan memohon serta wanita yang menjamah jubah Yesus di tengah khalayak ramai.

Di tengah dunia yang tidak percaya kepada Tuhan, hal itu tidak mudah. Banyak orang yang mengatakan bahwa percaya kepada Tuhan itu tidak ada gunanya (Markus 5:35).

Namun mereka yang percaya melihat mukjizat Tuhan terjadi. “Allah tidak menciptakan maut, dan Ia pun tidak bergembira kalau makhluk yang hidup musnah binasa. Sebaliknya Ia menciptakan segala sesuatu supaya ada; dan supaya makhluk-makhluk jagat menemukan keselamatan.” (Kebijaksanaan 1:13-14).

Minggu, 30 Juni 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here