“REKOLEKSI keluarga merupakan kegiatan merawat hidup rohani keluarga yang bertujuan untuk menyadari peran dan tugas kaum beriman untuk saling melengkapi, saling menyempurnakan. Santo Paulus mengatakan bahwa orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.
Pernyataan itu mengajak anggota keluarga baik orangtua dan anak menyadari pentingnya kasih dalam hidup berkeluarga. Membangun hidup berkeluarga dengan menerima kelebihan dan kekurangan dan saling melengkapi.”
Demikian ajakan Romo Yoseph Aris Triyanto MSF kepada para peserta Rekoleksi Keluarga Lingkungan Santo Markus Wilayah Santo Andreas Songgolangit, Paroki Santo Paulus Kleco, Surakarta.
Rekoleksi berlangsung di Rumah Retret Domus Mariae di Sarangan, Magetan, Jawa Timur, Sabtu-Minggu 29-30 Juni 2024. Peserta yang mengikuti 69 orang terdiri dari anak-anak, OMK dan orangtua.
Pada rekoleksi kali ini keluarga diajak untuk menyadari dan merefleksikan peristiwa yang menghadirkan kegembiraan dan kesedihan. Selain itu, keluarga diajak menyadari bahwa keluarga menjadi tempat lahirnya anak-anak yang memiliki iman yang tangguh, calon pemimpin, dan pelayan Gereja dan tumbuhnya cinta kasih.
Meneladan Santo Markus
Rekoleksi mengambil tema “Keluarga bertumbuh dalam iman, siap menghadapi tantangan”. Para peserta diajak meneladan sikap yang dimiliki Santo Markus – Sang Pelindung Lingkungan. Yakni, menjadi pewarta dan pelaksana kebaikan dalam hidup berkeluarga.
Dinamika rekoleksi
Pembimbing rekoleksi Romo Aris bersama tim terdiri Bapak Anwar, Bapak Henry, Bapak Eki, dan Ibu Ratna, Mereka mengajak peserta melakukan dinamika rekoleksi melalui refleksi, syering, permainan dan pendalaman materi secara bersama dan dalam kelompok.
Pada akhir rekoleksi, para peserta diajak menyadari akan bertumbuhnya pohon keluarga yang menjadi wujud tumbuhnya keluarga di lingkungan Santo Markus.
Pohon Santo Markus
Dibangun dari pohon keluarga-keluarga Katolik yang semakin bersyukur atas panggilan keluarga. Keluarga Katolik yang mencerminkan hidup:
- Semakin misioner.
- Dipanggil, diberkati, dikuduskan dan diutus.
- Sangsaya mberkahi lan migunani.
- Sangsaya ketoro, dipercaya, lan ketompo, nyedulur.
- Mampu mencerminkan hidup yang berpusat pada Kristus.
Pohon Santo Markus menjadi pohon bertumbuhnya umat yang mau mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja dan mengenakan “pakaian baru” untuk mewartakan berkat bagi sesama.