KISAH perjumpaan Maria Magdalena dengan Yesus (Yohanes 20:1.11-18) mengandung pesan amat kaya dan selalu baru. Kali ini, kita bisa merenungkan perubahan dalam diri Maria Magdalena. Apa yang berubah dan bagaimana perubahan itu terjadi?
Kita melihat peristiwanya lebih dulu. Dia pergi ke kubur pada pagi-pagi benar ketika hari masih gelap. Di dekat kubur dia menangis. Ini melukiskan kesedihan yang mendalam, karena Yesus telah wafat. Bukankah kesedihan dan kematian sering terasa gelap?
Kemudian, dia berjumpa dengan dua malaikat yang bertanya mengapa dia menangis. Dia membuka dan berbagi perasaan dengan mereka (Yohanes 20:13). Setelah itu, dia mulai dapat melihat secara lebih jelas dan saat itu barangkali matahari sudah bersinar.
Lebih lanjut, dialognya dengan seseorang membebaskan hatinya dari kesedihan hingga dia berminat mencari Yesus (Yohanes 20:15). Ketika orang membuka mata dan hati, dia menemukan perspektif baru dalam melihat realita. Namun, sering hal itu belum lengkap.
Ketika Yesus menyebut namanya, Maria Magdalena tersadar dan melihat lebih jelas orang yang dihadapinya (Yohanes 20:16). Pertemuan itu mengubahnya dari bersedih ke bersukacita. Dia pun memiliki kekuatan untuk pergi mewartakan Yesus (Yohanes 20:18) dan menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus.
Perjumpaan Maria Magdalena dengan Yesus telah mengubah kesedihannya menjadi sukacita. Lebih dari itu, dia berbagi pengalaman sukacita tentang kebangkitan Tuhan. Demikianlah, pengalaman akan kebangkitan Tuhan mengubah pribadi manusia.
Maria Magdalena amat mencintai Yesus, bagaikan mempelai perempuan mengasihi mempelai pria (Kidung Agung 3:1-4a). Terpisah dari-Nya, dia merasa amat sedih. Perjumpaan dengan Yesus yang bangkit mengubahnya menjadi manusia baru yang penuh sukacita dan bersemangat mewartakan Yesus.
Apakah kita mencintai Yesus seperti Maria Magdalena? Apakah kita pernah merasa kehilangan Yesus dan menemukannya kembali lewat pengalaman iman? Apakah kita berubah menjadi manusia baru yang mewartakan Tuhan kepada banyak orang?
Senin, 22 Juli 2024
Pesta Santa Maria Magdalena
HWDSF
