Apa Santapan Paling Berkualitas bagi Kehidupan Kita?

0
28 views
Carilah makanan yang tidak membawa kebinasaan, by Vatican News

SABDA Tuhan hari ini (Amsal 9:1-6; Efesus 5:15-20; Yohanes 6:51-58) berbicara tentang kebijaksanaan dan Yesus sebagai makanan dan minuman. Orang yang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya akan mempunyai hidup yang kekal (Yohanes 6:54).

Sabda Yesus itu menimbulkan reaksi keras dari orang-orang Yahudi (Yohanes 6:52). Mereka menghormati sekaligus menjauhi darah. Contohnya, orang dilarang menumpahkan darah sesamanya dan orang harus membersihkan diri dari darah sebelum beribadah. Namun, Yesus tidak menanggapi reaksi mereka.

Yesus lebih menegaskan kembali pentingnya orang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya. Apa maksud sabda-Nya itu? Apakah Dia hanya berbicara tentang menyambut sakramen Ekaristi? Ternyata, Dia berbicara tentang ajaran yang lebih dalam dari itu.

Memakan tubuh Yesus dan meminum darah-Nya berarti bersatu secara total dengan Dia, dipenuhi dengan Roh-Nya, dan dituntun dengan visi-Nya. Seperti yang Santo Paulus katakan, “Bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup dalam diriku” (Galatia 2:20).

Itu juga berarti mengambil bagian dalam visi, cita-cita, dan nilai-nilai hidup Yesus serta bersatu dengan-Nya membangun Kerajaan-Nya di dunia ini. Untuk itu kita perlu menghidupi diri dengan firman-Nya yang tertera dalam Kitab Suci dan mengikuti bimbingan-Nya.

Karena tubuh dan darah Yesus itu erat dengan sengsara dan wafat-Nya, Dia mengundang kita untuk menyatukan diri dengan penyerahan diri secara total. Bagaimana caranya? Pertama, dengan membawa salib hidup kita sambil mengikuti Dia. Kedua, menerima penderitaan hidup kita. Yesus mengundang kita untuk mengikuti Dia, berada bersama Dia, dan mengambil bagian dalam misi hidup-Nya.

Itulah hidup secara bijaksana, karena tubuh dan darah Yesus adalah sumber kebijaksanaan yang membuat kita mengerti makna dan tujuan hidup kita. Menyantap tubuh-Nya dan meminum darah-Nya berarti mengambil sumber hidup dan kebijaksanaan dari Yesus.

Sebagaimana tubuh tidak bisa bertahan hidup di dunia ini tanpa makan dan minum, demikian pula kita tidak bisa mencapai hidup abadi tanpa menyantap makanan dan minuman yang Tuhan Yesus berikan. Dengan kata lain, pemberian Yesus yang terbaik kepada kita berupa santapan paling berkualitas.

Minggu, 18 Agustus 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here