Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Orang Farisi tak pernah kehilangan cara untuk menjatuhkan Tuhan. Kini mereka bertanya tentang hukum yang utama dari sederet hukum Taurat. Tujuannya jelas, untuk mencari cara mempermalukan Tuhan dan menyalahkan-Nya.
Jawaban Tuhan teramat jelas dan tegas. Hukum kasih adalah hukum utama dan paling utama dalam hidup kekristenan. Identitas murid-murid Kristus adalah hidup di dalam kasih, baik kepada Allah maupun kepada sesama. Keduanya tak terpisahkan dan tak boleh saling berlawanan. Kasih kepada Allah harus mewujud dan menyata dalam hidup kepada sesama.
Sahabat terkasih,
Dengan demikian, menghayati ajaran kasih bukanlah sesuatu yang abstrak tetapi sungguh nyata. Penulis Surat Yohanes melukiskan makna tentang kasih dengan amat indah: Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.(1 Yoh 4:20) Kasih kita kepada Allah tidak akan bermakna apa pun kalau kita tidak dapat mengasihi sesama. Semoga kita mampu mewujudnyatakan ajaran kasih ini. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Inilah kisah bunga melati,
melati indah dari Jaya Giri.
Kasihilah Tuhan dengan segenap hati,
kasihilah sesama seperti diri sendiri.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yehezkiel 37:1-14
Matius 22:34-40
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”